Definisi organisasi
Pengorganisasian (Organizing)
Menurut kamus istilah organizing berarti menciptakan suatu struktur
dengan bagian-bagian yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga hubungan
antara bagian-bagian dipengaruhi oleh hubungan mereka dengan keseluruhan
sruktur tersebut. Sedangkan pengorganisasian sendiri mempunyai arti yakni
sekelompok orang yang bekerja sama dengan menempatkan tugas,fungsi,wewenang,
dan tanggung jawab masing-masing untuk mencapai suatu tujuan. Berikut beberapa
pendapat para ahli mengenai definisi dari organisasi:
1. Prof Dr. Sondang P. Siagian
Organisasi ialah setiap bentuk
persekutuan antara dua orang atau lebih yang bekerja
bersama serta secara formal terikat dalam rangka pencapaian suatu
tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang mana terdapat seseorang /
beberapa orang yang disebut atasan dan seorang / sekelompok orang yang disebut
dengan bawahan.
2. Drs. Malayu S.P Hasibuan
Organisasi ialah suatu sistem
perserikatan formal, berstruktur dan terkoordinasi dari sekelompok yang bekerja
sama dalam mencapai tujuan tertentu. Organisasi hanya merupakan alat dan
wadah saja.
3. Prof. Dr. Mr Pradjudi Armosudiro
Organisasi adalah struktur pembagian
kerja dan struktur tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi
yang bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan tertentu.
4. James D Mooney
Organization is the form of
every human, association for the assignment of common purpose” atau
organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian suatu tujuan
bersama.
5. Chester L Bernard (1938)
Organisasi
adalah system kerjasama antara dua orang atau lebih ( Define
organization as a system of cooperative of two or more persons) yang sama-sama
memiliki visi dan misi yang sama.
6. Paul Preston dan Thomas Zimmerer
Organisasi adalah sekumpulan
orang-orang yang disusun dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk
mencapai tujuan bersama.(Organization is a collection people,
arranged into groups, working together to achieve some common
objectives).
Fungsi pengorganisasian:
a. Adanya pembagian tugas dan penggolongan
kegiatan perusahaan.
b. Pembagian tugas kegiatan perusahaan kepada
kelompok yang telah ditetapkan.
c. Menentukan kegiatan yang dilakukan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Selain mempunyai fungsi,
pengorganisasian juga mempunyai tujuan yakni:
a. Kemudahan dalam pelaksanaan tugas.
b. Kemudahan pimpinan dalam melakukan
pengawasan.
c. Kemudahan dalam menentukan orang-orang yang
dipercaya dalam melaksanakan tugas.
Pentingnya mengenal Organisasi :
a. Terciptanya
hubungan yang baik antaranggota organiosasi.
b. Setiap
anggota mengetahui tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mencapai tujuan
yang telah ditetapkan.
c. Spesialisasi
dalam melaksanakan tugas
Bentuk-Bentuk Organisasi
- Organisasi Garis : diciptakan oleh Henry Fayol.
Organisasi ini hanya mengenal satu
komando. Satu wewenang yang turun langsung dari pempin kebawahan, mulai dari
manajer puncak langsung ke mandor, bawahan bertanggung jawab langsung pada
atasan.
- Organisasi Garis dan Staf : diciptakan oleh Harrington Emerson.
Merupakan bentuk organisasi yang
mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi garis seperti adanya pengawasan
secara langsung, serta mengambil kelebihan-kelebihan dari organisasi staf
seperti adanya spesialisasi kerja.
- Organisasi Fungsional : diciptakan oleh F.W. Taylor
Bentuk organisasi ini merupakan
gabungan dari bentuk organisasi fungsional dan organisasi garis dan staf.
Prinsip-Prinsip Organisasi
Prinsip-prinsip organisasi banyak
dikemukan oleh para ahli, salah satunya A.M. Williams yang mengemukakan
pendapatnya cukup lengkap dalam bukunya “Organization of Canadian Government
Administration” (1965), bahwa prinsip-prinsip organisasi meliputi:
- Organisasi Harus Mempunyai Tujuan yang Jelas.
Organisasi dibentuk atas dasar
adanya tujuan yang ingin dicapai, dengan demikian tidak mungkin suatu
organisasi tanpa adanya tujuan. Misalnya, organisasi pelayanan kesehatan
seperti rumah sakit dan puskesmas sebagai suatu organisasi, mempunyai tujuan
yang ingin dicapai antara lain, memberikan pelayanan kesehatan yang
berkualitas dan lain lain.
- Prinsip Skala Hirarkhi.
Dalam suatu organisasi harus ada
garis kewenangan yang jelas dari pimpinan, pembantu pimpinan sampai pelaksana,
sehingga dapat mempertegas dalam pendelegasian wewenang dan pertanggungjawaban,
dan akan menunjang efektivitas jalannya organisasi secara keseluruhan.
- Prinsip Kesatuan Perintah.
Dalam hal ini, seseorang hanya
menerima perintah atau bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.
- Prinsip Pendelegasian Wewenang.
Seorang pemimpin mempunyai kemampuan
terbatas dalam menjalankan pekerjaannya, sehingga perlu dilakukan pendelegasian
wewenang kepada bawahannya. Pejabat yang diberi wewenang harus dapat menjamin
tercapainya hasil yang diharapkan. Dalam pendelegasian, wewenang yang
dilimpahkan meliputi kewenangan dalam pengambilan keputusan, melakukan hubungan
dengan orang lain, dan mengadakan tindakan tanpa minta persetujuan lebih
dahulu kepada atasannya lagi.
- Prinsip Pertanggungjawaban.
Dalam menjalankan tugasnya setiap
pegawai harus bertanggung jawab sepenuhnya kepada atasan.
- Prinsip Pembagian Pekerjaan.
Suatu organisasi, untuk mencapai
tujuannya, melakukan berbagai aktivitas atau kegiatan. Agar kegiatan tersebut
dapat berjalan optimal maka dilakukan pembagian tugas/pekerjaan yang didasarkan
kepada kemampuan dan keahlian dari masing-masing pegawai. Adanya kejelasan
dalam pembagian tugas, akan memperjelas dalam pendelegasian wewenang,
pertanggungjawaban, serta menunjang efektivitas jalannya organisasi.
- Prinsip Rentang Pengendalian.
Artinya bahwa jumlah bawahan atau
staf yang harus dikendalikan oleh seorang atasan perlu dibatasi secara
rasional. Rentang kendali ini sesuai dengan bentuk dan tipe organisasi,
semakin besar suatu organisasi dengan jumlah pegawai yang cukup banyak, semakin
kompleks rentang pengendaliannya. Prinsip Fungsional : Bahwa
seorang pegawai dalam suatu organisasi secara fungsional harus jelas tugas dan
wewenangnya, kegiatannya, hubungan kerja, serta tanggung jawab dari pekerjaannya.
- Prinsip Pemisahan.
Bahwa beban tugas pekerjaan
seseorang tidak dapat dibebankan tanggung jawabnya kepada orang lain.
- Prinsip Keseimbangan.
Keseimbangan antara struktur
organisasi yang efektif dengan tujuan organisasi. Dalam hal ini, penyusunan
struktur organisasi harus sesuai dengan tujuan dari organisasi tersebut. Tujuan
organisasi tersebut akan diwujudkan melalui aktivitas/ kegiatan yang akan
dilakukan. Organisasi yang aktivitasnya sederhana (tidak kompleks) contoh
‘koperasi di suatu desa terpencil’, struktur organisasinya akan berbeda dengan
organisasi koperasi yang ada di kota besar seperti di Jakarta, Bandung, atau
Surabaya.
- Prinsip Fleksibilitas
Organisasi harus senantiasa
melakukan pertumbuhan dan perkembangan sesuai dengan dinamika organisasi sendiri
(internal factor) dan juga karena adanya pengaruh di luar organisasi (external
factor), sehingga organisasi mampu menjalankan fungsi dalam mencapai
tujuannya.
- Prinsip Kepemimpinan.
Dalam organisasi apapun bentuknya
diperlukan adanya kepemimpinan, atau dengan kata lain organisasi mampu
menjalankan aktivitasnya karena adanya proses kepemimpinan yang digerakan oleh
pemimpin organisasi tersebut.
Struktur Organisasi
Didefinisikan sebagai
mekanisme-mekanisme formal organisasi diolah. Struktur ini terdiri dari unsur
spesialisasi kerja, standarisasi, koordinasi, sentralisasi atau desentralisasi
dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.
Faktor-faktor yang menentukan perancangan struktur organisasi yaitu :
1.
Strategi
organisasi pencapaian tujuan
2.
Perbedaan
teknologi yang digunakan untuk memproduksi output akan membedakan bentuk
struktur organisasi.
3.
Kemampuan dan cara berpikir para anggota serta
kebutuhan mereka juga lingkungan sekitarnya perlu dipertimbangkan dalam
penyusunan struktur perusahaan.
4.
Besarnya
organisasi dan satuan kerjanya mempengaruhi struktur organisasi.
Unsur-unsur struktur organisasi terdiri dari :
1.
Spesialisasi
kegiatan
2.
Koordinasi
kegiatan
3.
Standarisasi kegiatan
4.
Sentralisasi
dan desentralisasi pembuatan keputusan
5.
Ukuran satuan
kerja
Organisasi
Formal dan Informal
Ragam arti
organisasi banyak sekali seperti organisasi statis, organisasi dinamis,
organisasi formal, organisasi informal, organisasi tunggal, organisasi jamak,
organisasi daerah, organisasi regional, organisasi negara, organisasi
internasional dan lain sebagainya. Ada beberapa saja yang akan dibahas di sini,
yaitu :
1. Organisasi
Statis :
Yaitu
gambaran skematis hubungan-hubungan kerjasama yang terdapat dalam organisasi
untuk mencapai suatu tujuan.
2. Organisasi Dinamis
:
Yaitu
kegiatan yang berhubungan dengan usaha merencanakan skema organisasi,
mengadakan departementasi dan menetapkan wewenang, tugas dan tanggung jawab.
3. Organisasi
Formal :
Yaitu sistem kerjasama yang dilakukan oleh dua
orang atau lebih yang dikoordinir untuk mencapai suatu tujuan yang ditetapkan
secara rasional.
4. Organisasi
informal :
Yaitu kerjasama yang dilakukan oleh dua orang
atau lebih yang tidak dikoordinir untuk mencapai tujuan yang disadari tapi
akhirnya mempunyai tujuan bersama, dimana kedudukan dan fungsi-fungsi yang
dilakukan tampak kabur.
Sebab keberhasilan dan kegagalan Organisasi
Keberhasilan atau kegagalan
organisasi pasti berhubungan dengan peran para anggotanya. Suatu keberhasilan
dapat dicapai bila ada kerjasama yg baik antar para anggotanya. Sedangkan
kegagalan dapat disebabkan karna adanya faktor internal di pengorganisasian
tersebyut yang bersifat negatif.
0 comments:
Post a Comment