Sunday 17 November 2013

Khutbah Jum’at



khoirun_naim
USTADZ H KHOIRUN NAIM Lc M.E.I.
STIE ISLAM ZATSKIA
Assalamualaikum Wr Wb
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (القلم:4)
Dari Ibnu Abbas r.a. diriwayatkan bahwa Rasulullah saw bersabda, “Setelah Allah swt. menciptakan Qalam, maka hal yang pertama sekali ditulis oleh Qalam dalam Lauhul Mahfuz dengan perintah Allah swt. adalah, “Sesungguhnya Akulah Allah, tidak ada tuhan selain Aku dan Muhammad adalah hamba dan rasul-Ku, pilihan-Ku dari semua makhluk-Ku. Barangsiapa mentaati hukum-Ku, sabar terhadap cobaan-Ku, dan bersyukur dengan ni’mat-ni’mat-Ku, niscaya Aku akan menulisnya sebagai orang yang benar dan Aku akan membangkitkannya di Hari Kiamat kelak dalam golongan orang-orang yang benar, dan barangsiapa yang tidak mentaati hukum-Ku, tidak bersukur akan ni’mat-ni’mat-Ku, dan tidak sabar terhadap cobaan-Ku, maka hendaklah ia keluar dari kolong langit-Ku dan hendaklah ia mencari tuhan selain Aku.
Dalam riwayat yang lain disebutkan bahwa, “Ketika Qalam diperintahkan untuk menulis, “La ilaha illa Allah” maka ia pun berkata, “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku telah mengetahui nama-Mu yang Maha Besar, tidak ada tuhan selain Engkau. Tetapi siapakah Muhammad itu yang Engkau hubungkan namanya dengan nama-Mu?”
“Hai Qalam, demi keagungan dan kekuasaan-Ku, jika bukan karena Muhammad niscaya tidaklah Aku menciptakanmu dan tidaklah Aku menciptakan satupun dari makhluk-makhluk-Ku. Tulislah hai Qalam, “Hai anak Adam, barangsiapa taat kepada Allah, niscaya Allah akan masukkan dia ke dalam Surga dan barangsiapa durhaka kepada Allah, niscaya Allah akan memasukkannya ke dalam Neraka.”
Dan begitulah ditulis oleh Qalam bagi tiap-tiap umat.
Ketika sampai pada umat Muhammad s.a.w., saat Qalam hendak menulis seperti yang ditulisnya bagi umat-umat yang terdahulu,
“Wahai umat Muhammad, barangsiapa taat kepada Allah, niscaya Allah akan masukkan dia ke dalam Surga dan barangsiapa durhaka kepada Allah, ….. (ketika Qalam hendak melanjutkan, “Niscaya Allah akan masukkan dia ke dalam Neraka”)
tiba-tiba datang satu teriakan,
“Beradablah Engkau hai Qalam!”
Qalam pun ketakutan dan menggeletar selama seribu tahun.
Dengan qudrat Allah, kemudian Qalam itu bertanya, “Wahai Tuhanku, apakah yang seharusnya aku tuliskan bagi umat Muhammad?”
“Tuliskan, “dan barangsiapa yang durhaka, maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” Demikianlah Allah swt. telah memuliakan Rasulullah saw. bahkan sejak sebelum dunia ini diciptakan.
Jika kita mau menela’ah, maka akan kita dapatkan bahwa tidaklah ada satu perintah yang diturunkan oleh Allah swt. bagi hamba-hamba-Nya yang dimulai oleh Allah swt. sendiri, selain perintah untuk membacakan shalawat kepada Rasulullah saw.
Allah memerintahkan kita untuk shalat, tapi Allah tidak shalat. Allah memerintahkan kita untuk puasa, zakat, haji dan ibadah-ibadah lainnya, tetapi Allah tidak melakukan ibadah tersebut. Akan tetapi, ketika Allah swt. memerintahkan kita untuk bershalawat kepada Rasulullah saw., maka Allah swt. sendirilah yang telah memulainya terlebih dahulu bersama para malaikat-Nya.
Bukankah di dalam firman-Nya Allah telah mengingatkan,
إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا (56الأحزاب:56)
“Sesungguhnya Allah swt. dan para malaikat-Nya telah bershalawat kepada nabi (Rasulullah Muhammad saw.), wahai orang-orang yang beriman! Bershalawatlah kalian kepada Nabi dan uacapkanlah salam penghormatan kepadanya”.
Ini hanyalah sebagian kecil dari sekian banyak bukti-bukti bahwa, Allah swt. tidak ingin nama-Nya dipisahkan dengan nama kekasih-Nya, Muhammad saw., dan merupakan bakti bahwa, betapa Allah sangat memuliakannya. Sampai-sampai Allah tidak pernah memanggil beliau dengan menyebutkan namanya sebagaimana yang Allah lakukan terhadap nabi-nabi dan rasul-rasul sebelumnya.
Lihatlah di dalam Al-Qur’an, saat Allah memanggil Musa, Allah berfirman, “Wahai Musa…”. Saat Allah menyeru Ibrahim, Allah memanggilnya dengan namanya. Dan begitu juga dengan nabi dan rasul yang lain. Tetapi saat Allah swt. memanggil kekasih-Nya, Muhammad saw., Allah berfirman, “Wahai Nabi…” Demikianlah, satu dari sekian banyak contoh akan kemuliaan yang diberikan Allah swt. kepada Rasulullah saw.
Maka jika Allah swt saja sangat memuliakan beliau dan bershalawat untuknya, pantaskah jika kita tidak melakukan hal yang sama?! Na’udzubillah sampai mendurhakainya.
Semua itu tidak terlepas dari keagungan dan kemuliaan akhlak Rasulullah saw. yang digambarkan dengan singkat oleh Allah swt dengan firman-Nya,
وَإِنَّكَ لَعَلى خُلُقٍ عَظِيمٍ (القلم:4)
“Dan, sesungguhnya engkau, benar-benar berada di atas akhlaq-akhlaq yang mulia”.
Dalam riwayatnya yang lain, Ibnu Abbas ra. Meriwayatkan bahwa, “Beberapa waktu setelah wafatnya Rasulullah saw., seorang arab badui datang menemui Umar bin Khaththab ra., arab badui itu berkata, “Ceritakanlah kepadaku akhlak Muhammad!”. Umar menangis mendengar permintaan tersebut. Bahkan ia tidak sanggup berkata apa pun. Umar menyuruh arab badui itu untuk menemui Bilal dan menanyakan hal itu kepadanya.
Setelah bertemu Bilal dan menanyakan pertanyaan yg sama, arab badui tadi mendapatkan jawaban yang serupa, tangisan. Ya, tangisanlah jawaban Bilal ketika ia diminta untuk menceritakan tentang akhlak Rasulullah saw., Bilal menangis tersedu, ia pun tak sanggup menceritakan apa-apa. Seperti halnya Umar, Bilal hanya dapat meminta laki-laki tersebut untuk menjumpai Ali bin Abi Thalib.
Laki-laki badui itu mulai heran. Dalam hatinya ia bergumam, “bukankah Umar merupakan sahabat utama Nabi, begitu pula Bilal? Tapi mengapa mereka tidak dapat menceritakannya?!. Dengan penuh harap, Badui itu pun pergi menemui Ali.
Ali menjawab pertanyaannya dengan kembali bertanya,
“Ceritakanlah kepadaku akan keindahan dunia ini!.”
“Bagaimana mungkin aku dapat menceritakan semua keindahan dunia ini?”
sangkal si badui.
“Jika untuk menceritakan keindahan dunia saja engkau tidak sanggup, padahal Allah telah berfirman bahwa, sungguh dunia ini kecil dan hanyalah senda gurau belaka, lalu bagaimana mungkin aku dapat melukiskan akhlak Muhammad saw., sedangkan Allah swt. Sendiri telah berfirman bahwa,
“Dan sesungguhnya engkau (Muhammad) benar-benar berada di atas akhlak-akhlak yang agung! (QS. Al-Qalam [68]: 4)”
Setiap sahabat memiliki kesan tersendiri terhadap keagungan akhlak rasulullah saw. yang mereka rasakan saat berinteraksi dengan beliau. Sehingga kalaupun mereka harus menceritakan kemuliaan akhlak rasulullah, maka hanya satu sisilah yang dapat mereka sampaikan. Tidak semuanya.
Begitupun halnya denga Aisyah ra., istri yang paling dicintai oleh Rasulullah saw. itu, ketika diminta untuk menceritakan akhlak Rasullullah saw., Aisyah hanya mengatakan, “sesungguhnya akhlak Rasulullah saw. itu adalah Al-Qur’an”.
Dalam riwayat lain juga diceritakan bahwa, satu subuh, saat Aisyah terbangun dari tidurnya. Ia tidak mendapatkan Rasulullah saw. berada di sampingnya. Maka Aisyah segera membuka pintu rumah dan melihat keluar. Alangkah terkejutnya ia, tatkala mendapatkan suaminya tidur di depan rumah.
“Mengapa engkau lakukan ini ya Rasulullah?” Tanya Aisyah.
“Aku pulang larut malam dan aku khawatir mengganggu tidurmu. Karena itulah aku tidur di depan pintu.” Jawab Rasulullah saw. dengan lembut.
Demikianlah akhlak Rasulullah saw., bahkan terhadap istrinya sekalipun beliau tidak ingin mengganggu tidurnya, meskipun beliau berhak untuk mendapatkan sambutan yang baik ketika pulang. Maka marilah kita berkaca pada diri kita masing-masing. Bagaimanakah perilaku kita terhadap isteri kita?
Tidakkah kita ingat bahwa, Rasulullah saw. telah mengingatkan, “Berhati-hatilah kamu terhadap isterimu, karena sesungguhnya kamu akan ditanya tentangnya di hari akhir nanti.”
Dalam banyak riwayat yang lain kita juga dapat melihat akan kerendahan hati Rasulullah saw. terhadap para sahabatnya dan bagaimana beliau lebih senang memuji mereka daripada mencari kekurangan dan kejelekan mereka.
Abu Bakar, beliau sebutkan sebagai orang yang paling lembut perangainya di antara umatnya. Umar, dijuluki sebagai orang yang paling keras (tegas) dalam mendirikan syari’at Allah. Utsman dipuji sebagai orang yang paling pemalu, bahkan lebih pemalu dari seorang gadis sekalipun. Dan Ali, beliau banggakan sebagai orang yang paling faqih dalam menentukan hukum Allah swt.
Abdullah ibnu Jarrah beliau juluki sebagai aminul ummah, Bilal beliau jamin sebagai penduduk surga, dan masih banyak lagi hadits-hadits Rasulullah saw. lain yang menerangkan, bagaimana beliau senang memotivasi sahabat-sahabatnya dengan memuji mereka.
Tapi lihatlah bagaimana kita sekarang?! Bukankah jika ada seorang rekan yang punya sembilan kelebihan dan satu kekurangan, maka kita jauh lebih tertarik untuk membicarakan yang satu itu dan melupakan yang sembilan?!. Ah… ternyata kita belum suka memuji; kita masih suka mencela. Ternyata kita belum mengikuti sunnah Nabi.
Lebih dari semua itu, yang patut menjadi bahan introspeksi bagi kita adalah, kisah perbincangan antara Rasulullah saw. dan Utbah bin Rabi’ah, salah seorang dan serta pembesar kaum Quraiys.
Dalam satu kesempatan, Rasulullah saw., didatangi oleh utusan pembesar kaum Quraisy, Utbah bin Rabi’ah. Ia berkata kepada Rasulullah saw., “Wahai kemenakanku, engkau datang membawa agama baru, apa yang sebetulnya engkau kehendaki?. Jika engkau menghendaki harta, akan kami kumpulkan kekayaan kami, Jika engkau menginginkan kemuliaan akan kami muliakan engkau. Jika ada sesuatu penyakit yang engkau derita, akan kami carikan obatnya. Dan, jika engkau mendambakan kekuasaan, biar kami jadikan engkau penguasa kami”.
Rasulullah saw., mendengar dengan sabar uraian tokoh musyrik ini. Tidak sekalipun beliau membantah atau memotong pembicaraannya. Ketika Utbah berhenti, Rasulullah saw. pun bertanya, “Sudah selesaikah engkau, wahai Abu Walid?” “Sudah.” Jawab Utbah.
Rasulullah saw. pun segera menjawab uraian Utbah itu dengan membaca surat Al-Fushilat. Danm, ketika sampai pada ayat sajdah, Rasulullah saw. pun bersujud. Sementara Utbah duduk mendengarkan Nabi sampai menyelesaikan bacaannya.
Kita tentu tidak heran bagaimana Rasulullah saw. dapat dengan sabar mendengarkan perkataan Utbah. Sebab, kita telah mengetahui bagaimana akhlak nabi dalam menghormati pendapat orang lain.
Yang mengherankan sebenarnya adalah perilaku kita sekarang. Bahkan oleh si Utbah, si musyrik itu pun kita kalah. Utbah mau mendengarkan Rasulullah saw. dan meminta kaumnya untuk membiarkan Nabi menyelesaikan bicaranya. Bagaimana dengan kita?! Jangankan mendengarkan pendapat orang kafir, kita bahkan tidak mau mendengarkan pendapat saudara kita sendiri sesama muslim. Na’udzubillah.
Wassalamualaikum wr wb

Kritik dan Sarannya silakan

PERANAN ORANG TUA DALAM PENDIDIKAN ANAK YANG SOLEH DAN SOLEHA



Orang tua berkewajiban mendidik anak-anaknya dalam berbagai hal. Termasuk di dalamnya adalah dasar-dasar keimanan dan dasar-dasar syariat. Contohnya adalah tauhid, rukun iman, alam gaib, dan hal-hal mendasar lainnya ttg agama.
Dengan demikian, anak akan punya dasar sebelum dia terjun ke masyarakat dan menerima berbagai informasi yg mungkin tidak sesuai dengan agama. Selain itu saat anak tumbuh, maka dia akan punya pemahaman dan pengamalan yg benar tentang agamanya, serta selanjutnya bisa lebih berkembang.
Bukankah setiap orang tua menginginkan anak-anaknya menjadi anak yg saleh dan berbakti pada orang tua serta taat pada ALLOH SWT dan Rasul-Nya? Tentunya orang tuapun mesti memberi contoh, dan hal tersebut bisa dilakukan sebagaimana paragraf pertama di atas.
Tidak jarang kita temui seorang anak menjadi murtad dan musyrik serta pindah agama. Apabila ini dilakukan setelah si anak menjadi orang dewasa (akil baligh) dan orang tuanya sudah membekali dasar-dasar agama yg mencukupi, maka orang tua-nya TIDAK akan menanggung dosa. Hanya si anak yg bertanggung jawab dengan efek perbuatannya tersebut.
Sebaliknya, jika ternyata orang tuanya tidak cukup memberikan ilmu dan dasar agama yang cukup, maka dia akan terkena dosanya. Termasuk dosa orang tua ini adalah tidak menjalankan kewajibannya mendidik anak dan melalaikan amanah yg telah diberikan padanya.
Patut diteladani adalah sikap Nabi Ibrahim as berikut,“Dan Ibrahim telah mewasiatkan ucapan itu kepada anak-anaknya, demikian pula Yakub. (Ibrahim berkata): “Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka janganlah kamu mati kecuali dalam memeluk agama Islam”. — Adakah kamu hadir ketika Yakub kedatangan (tanda-tanda) maut, ketika ia berkata kepada anak-anaknya: “Apa yang kamu sembah sepeninggalku?” Mereka menjawab: “Kami akan menyembah Tuhanmu dan Tuhan nenek moyangmu, Ibrahim, Ismail dan Ishak, (yaitu) Tuhan Yang Maha Esa dan kami hanya tunduk patuh kepada-Nya.” (Al Baqarah(2):132-133)
Mesti diperhatikan juga ayat berikut:
- “Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka menjawab: “Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi”. (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)”, — atau agar kamu tidak mengatakan: “Sesungguhnya orang-orang tua kami telah mempersekutukan Tuhan sejak dahulu, sedang kami ini adalah anak-anak keturunan yang (datang) sesudah mereka. Maka apakah Engkau akan membinasakan kami karena perbuatan orang-orang yang sesat dahulu?” (Al A’raf(7):172-173)
- “Dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.” (Al Anfaal(8):28)
Beberapa doa bagi orang tua yg mempunyai anak:
- “Ya Tuhan kami, jadikanlah kami berdua orang yang tunduk patuh kepada Engkau dan (jadikanlah) di antara anak cucu kami umat yang tunduk patuh kepada Engkau dan tunjukkanlah kepada kami cara-cara dan tempat-tempat ibadah haji kami, dan terimalah taubat kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang.” (Al Baqarah(2):128)
- “Dan (ingatlah), ketika Ibrahim berkata: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Mekah), negeri yang aman, dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku daripada menyembah berhala-berhala.” (Ibrahim(14):36)
- “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan salat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku.” (Ibrahim(14):40)

Kritik dan Sarannya silakan

Sumber Arus Listrik



A. Sumber Arus Listrik
Sumber arus listrik adalah benda-benda yang dapat menghasilkan arus listrik, contohnya baterai, akumulator, elemen Volta, elemen Daniell, dan elemen Weston. Mobil-mobilan dapat bergerak karena memperoleh energi listrik dari baterai, lampu senter dapat digunakan setelah dipasang baterai ke dalamnya.
1. Gaya Gerak Listrik
Semua sumber arus listrik memiliki kemampuan memberikan gaya pada elektron sehingga elektron dari sebuah atom materi dapat bergerak. Gaya dari sumber baterai yang demikian disebut sebagaigaya gerak listrik (ggl).
Gaya gerak listrik sering juga disebut tegangan. Satuan gaya gerak listrik adalah volt (V). Ggl diberi lambang E. Misal pada kulit luar baterai tercantum label 1,5 V, ini menunjukkan besarnya ggl yang dibangkitkan oleh baterai tersebut. Jadi, ggl merupakan beda potensial antara kutub-kutub sebuah sumber listrik (baterai) saat sumber tidak mengalirkan listrik (saklar terbuka).
2. Elemen Primer
Berdasarkan kemampuannya memberikan gaya gerak listrik, sumber arus listrik dibedakan menjadi elemen primer dan elemen sekunder. Baterai yang digunakan oleh jam dinding merupakan elemen primer.
Elemen primer merupakan sebuah sumber arus listrik. Elemen primer merupakan sumber arus listrik yang bersifat sekali pakai. Artinya jika sumber arus tersebut sudah habis energinya, kamu tidak dapat mengisi elemen primer. Kamu harus mengganti sumber arus listrik tersebut dengan sumber arus yang baru.
a. Baterai
Baterai merupakan elemen kering. Jika diamati,  baterai memiliki dua kutub yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub positif baterai berupa batang karbon yang dibenamkan ke dalam campuran mangan dioksida (MnO2) dan amonium klorida (NH4Cl). Kutub negatif baterai adalah lapisan paling luar yang terbuat dari seng (Zn).
Gambar di atas adalah gambar baterai yang mempunyai kutub positif dan kutub negatif. Campuran mangan dioksida berfungsi sebagai zat pelindung elektrolit. Di antara lapisan paling luar yaitu seng berfungsi sebagai kutub negatif dan campuran mangan dioksida terdapat pasta amonium klorida yang berfungsi sebagai elektrolit. Di antara kutub positif dan kutub negatif ini terdapat beda potensial. Beda potensial inilah yang menyebabkan baterai tersebut dapat mengalirkan arus listrik jika dipasangkan secara benar dalam sebuah rangkaian. Suatu saat, karbon dan elektrolit dari baterai akan habis sehingga baterai tersebut tidak dapat menghasilkan arus listrik. Baterai termasuk sumber arus listrik yang tidak dapat diisi ulang.
Dengan adanya arus listrik ini, kamu akan dipermudah memperoleh sumber energi listrik yang dapat dibawa ke mana-mana, sehingga akan lebih mudah dan praktis. Baterai masih banyak digunakan pada jam dinding, radio, lampu senter, dan sebagainya.
Penyempurnaan dari sel seng karbon adalah baterai alkalin. Ukuran, bentuk, dan tegangannya mirip dengan sel seng karbon, tetapi jika digunakan dalam suatu peralatan, sel alkalin dapat bertahan enam atau tujuh kali lebih lama dibanding sel seng karbon biasa. Dalam sel alkalin mengandung elektrolit larutan kalium hidroksida. Pelat logamnya terbuat dari nikel dan senyawa kadmium.
b. Elemen Volta
Elemen volta ini kali pertama ditemukan oleh Alessandro Volta (1745 – 1827) seorang ahli Fisika berkebangsaan Italia. Elemen volta adalah sel elektrokimia yang dapat menghasilkan arus listrik. Gambardi bawah ini memperlihatkan sebuah elemen volta.
Elemen volta terdiri atas tabung kaca yang berisi larutan asam sulfat (H2SO4) dan sebagai anoda adalah logam Cu (tembaga) sedangkan kutub negatif adalah Zn (seng). Jika elektroda-elektroda seng dan tembaga dimasukkan ke dalam larutan asam sulfat, akan terjadi reaksi kimia yang menyebabkan lempeng tembaga bermuatan listrik positif dan lempeng seng bermuatan listrik negatif. Hal ini menunjukkan bahwa lempeng tembaga memiliki potensial lebih tinggi daripada potensial lempeng seng. Elektron akan mengalir dari lempeng seng menuju lempeng tembaga. Jika kedua lempeng ini dirangkaikan dengan lampu, arus akan mengalir dari lempeng tembaga ke lempeng seng sehingga lampu akan menyala. Namun, aliran arus listrik ini tidak berlangsung lama sehingga lampu akan padam. Hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas hidrogen yang dihasilkan oleh asam sulfat (H2SO4) akan menempel pada lempeng tembaga. Gelembung gas hidrogen ini akan menghambat aliran elektron. Kamu telah mengetahui bahwa arus listrik adalah aliran elektron-elektron sehingga jika aliran elektron ini terhambat, tidak akan ada arus yang mengalir. Peristiwa ini disebut polarisasi. Dengan kata lain, polarisasi adalah peristiwa tertutupnya elektroda elemen oleh hasil reaksi yang mengendap pada elektroda tersebut. Namun demikian, ide Volta inilah yang menjadi prinsip dalam
pembuatan baterai dan aki.
c. Elemen Daniell
Cara kerja elemen daniell pada dasarnya sama dengan cara kerja elemen volta. Namun pada elemen daniell ditambahkan larutan tembaga sulfat (CuSO4) untuk mencegah terjadi polarisasi, yang dinamakan depolarisator sehingga usia elemen dapat lebih lama. Perhatikan diagram sel daniell pada gambar di bawah ini.
3. Elemen Sekunder
Tidak seperti elemen primer, elemen sekunder bersifat dapat diperbaharui. Artinya tegangan yang berasal dari elemen sekunder suatu saat akan habis, tetapi kamu masih dapat mengisi elemen tersebut. Contoh elemen sekunder adalah akumulator. Akumulator banyak digunakan dalam kendaraan bermotor seperti sepeda motor dan mobil.
Akumulator disebut juga elemen basah. Akumulator terdiri atas pasangan-pasangan keping timbal dan timbal dioksida. Pasangan ini disebut sel (Gambar di bawah). Setiap pasangan timbal dan timbal dioksida ini mampu memberikan tegangan 2 volt. Kapasitas penyimpanan sebuah aki dapat terlihat berupa tulisan angka pada aki. Contoh, pada aki tertulis 12V 40 AH, artinya aki mempunyai ggl 12 volt dan mengalirkan arus listrik 40 ampere selama 1 jam.

Sama seperti pada baterai, akumulator juga mempunyai dua buah kutub, yaitu kutub positif dan kutub negatif. Kutub negatif terletak pada timbal dan kutub positif pada timbal dioksida. Timbal dan timbal dioksida dicelupkan ke dalam larutan elektrolit asam sulfat. Keuntungan pemakaian elemen sekunder misalnya akumulator yaitu dapat diperbaharui. Agar akumulator dapat berfungsi kembali, perlu dimuati oleh sumber arus searah (DC).
Perubahan energi saat aki digunakan yaitu dari energi kimia menjadi energi listrik. Sedangkan saat pengisian aki terjadi perubahan energi dari energi listrik menjadi energi kimia. Cara pengisian aki adalah sebagai berikut.
a. Hubungkan dengan sumber tegangan arus DC yang beda potensialnya lebih tinggi dari aki tersebut.
b. Arus yang mengalir kecil sehingga perlu waktu lebih lama. Hal ini bertujuan agar tidak merusakkan sel aki.
c. Ukur konsentrasi larutan dengan hidrometer.
d. Perhatikan ukuran kapasitas akinya dengan amperejam.
Kritik dan Sarannya silakan

NASKAH DRAMA KELAS




Judul Drama: Nilai Kejujuran 

Jumlah pemeran : Drama 4 orang

Didalam situasi belajar mengajar didalam kelas serta tengah dikerjakan ulangan mendadak dan menghimpun tugas.

Guru : anak – anak, silahkan dihimpun tugas karya catat minggu tempo hari.
........
Murid 1 : karya catat dihimpun menurut tema atau menurut grup saja bu ?
........
Guru : menurut grup saja.. Ayo ketua kelas dihimpun tugas karya catat rekan – temannya
( lantas ketua kelas jalan keliling menghimpun tugas karya catat teman-temannya )
........
Guru : dikarenakan ini adalah tugas perorangan yang ditangani dengan berkelompok, maka penilian dapat dikerjakan menurut isi dari karya catat serta keragan tema dan isi catatan didalam satu grup.
........
Guru : ayo bila telah selesai menghimpun tugas, masukkan tas serta buku kalian seluruh. Ibu dapat mengadakan ulangan mendadak.
........
Murid 3 : hah, ulangan apa lagi bu ? Baru saja 2 hari yang lantas diselenggarakan ulangan
........
Guru : ketua kelas, tolong diberikan kertas folio ini ke seluruh siswa.
........
Murid 2 : baik bu ( sembari jalan membagikan kertas folio. Situasi area kelas beralih jadi gaduh dikarenakan tiap-tiap siswa mengeluh perihal diadakannya ulangan mendadak ini )
........
Guru : pada ulangan saat ini, ibu pingin kalian menulis lagi perihal inti dari karya catat yang kalian bikin. Catat garis besarnya saja beserta pokok – pokok kesimpulannya. Waktu yang didapatkan untuk kerjakan ulangan ini yaitu 20 menit yang diawali dari sekarang
( lantas siswa hening serta repot kerjakan ulangan. Namun bu guru repot memeriksa tugas karya catat yang tadi dihimpun. Ibu guru mendapatkan keanehan pada tugas karya catat punya murid 1 di mana berisi sama persis dengan karya catat punya murid 3. Sesudah 20 menit berlalu, lantas kertas ulangan dihimpun )
........
Guru : baiklah silahkan kalian istirahat. Tolong murid 1 serta murid 3 terus di sini, ibu akan bicara
( seluruh siswa keluar area kelas jika murid 1 serta murid 3 )
........
Guru : ibu minta kalian berdua jujur pada ibu. Mengapa isi tugas karya catat kalian dapat sama persis, apalagi untuk titik serta komanya walaupun.
........
Murid 1 : saya kerjakan karya catat itu sendiri bu
........
Murid 3 : saya juga kerjakan karya catat saya sendiri
........
Guru : lantas, bagaimana dengan ulangan tadi. Kenapa isi dari jawaban ulangan kalian berbeda dengan isi karya catat kalian ? Dapat menjelaskan ke ibu ?
( lama murid 1 serta murid 3 terdiam )
........
Guru : baiklah bila kalian tidak ingin mengaku, ibu anggap kalian tidak kerjakan tugas karya catat serta tidak ikuti ulangan tadi
........
Murid 3 : maaf bu. Bila saya jujur, apakah bila saya berkata jujur maka ibu dapat memaafkan saya ?
........
Guru : ibu lebih menghormati sesuatu kejujuran dari pada mesti lihat anak didik ibu lakukan perihal yang tidak jujur.
........
Murid 3 : saya mendapatkan materi untuk tugas karya catat dari internet bu. Saya segera copy paste serta tidak saya baca lagi. Tersebut kenapa ulangan tadi berbeda dengan isi karya catat saya
........
Guru : baiklah, alasan dapat ibu terima
........
Guru : trus anda murid 1, ada yang dapat diterangkan ke ibu ?
........
Murid 1 : saya minta tolong adik saya kerjakan tugas karya catat itu bu. Serta kelihatannya dia melacak sumber dari internet. Maaf bu. Saya berjanji tak lagi mengulanginya lagi
........
Guru : baiklah bila demikian. Tugas karya catat serta ulangan kalian ibu kembalikan. Kalian mesti bikin karya catat lagi serta dihimpun didalam 3 hari. Sesudah itu, kalian mesti ikuti ulangan susulan yang materinya tetap dapat ibu pikirkan.

Kritik dan Sarannya silakan

Template by:

Free Blog Templates