Seperti
sudah disebutkan sebelumnya bahwa terdapat banyak sekali bahan kimia yang dapat
kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Satu di antaranya adalah pembersih.
Kita menggunakan berbagai macam pembersih untuk membersihkan badan, pakaian,
lantai, piring, hingga kamar mandi. Apakah pembersih itu? Pembersih adalah
bahan yang berfungsi untuk membantu mengangkat dan melarutkan kotoran yang
melekat pada suatu benda. Kita dapat mengelompokkan bahan kimia sebagai pembersih
berdasarkan kemasannya masing-masing. Setiap produk biasanya dibungkus dalam
kemasan yang berbedabeda.
Dari kemasan
inilah kita dapat mengetahui komposisi kandungan bahan-bahan kimianya.
Masing-masing pabrik akan memberikan kemasan yang semenarik mungkin sehingga
konsumen tertarik untuk menggunakannya. Misalnya saja, sabun mandi produk
pabrik A dengan sabun mandi produk pabrik B, atau sampo produk pabrik P dengan
sampo produk pabrik Q samakah kemasan dari kedua produk ini? Tentu tidak,
bukan?
Bagaimana
dengan bahan kimia yang terkandung di dalam masing-masing jenis pembersih itu?
Samakah antara satu dengan lainnya? Pada dasarnya setiap jenis produk pembersih
mempunyai bahan kimia utama yang sama satu dengan yang lain. Namun demikian,
umumnya produsen menambahkan bahan-bahan tertentu yang berbeda antara satu
dengan yang lain. Tujuannya adalah untuk memberi kelebihan atau keistimewaan
pada jenis produk pembersih yang dihasilkannya. Berikut ini adalah daftar
pembersih dan kandungan utama bahan kimia di dalamnya.
Tabel 12.1
Kandungan Bahan Utama dalam Pembersih
Jenis
Pembersih
|
Kandungan
Bahan Kimia Utama
|
Sabun
mandiSabun colek (cuci)
Pencuci
tangan
Bubuk
detergen
Pencuci
peralatan dapur
Pembersih
lantai Asam
Krim
pencukur
Pasta gigi
Sampo
Pembersih
muka
|
Kalium
palmitat atau kalium stearatNatrium palmitat atau natrium stearat
Natrium
palmitat atau natrium stearat
Linear
alkil sulfonat (LAS)
Linear
alkil sulfonat (LAS)
klorida
atau benzalkonium klorida
Kalium
stearat dan natrium stearat
Natrium
lauril sulfat
Natrium
lauril eter sulfat
Kalium
palmitat atau kalium stearat
|
Bahan kimia
utama dalam pembersih sering disebut sebagai bahan aktif. Bahan aktif ini
berfungsi sebagai surfaktan. Selain bahan kimia utama tersebut, tentu saja
masing-masing produk pembersih mendapatkan tambahan bahanbahan yang dapat
mengoptimalkan fungsi produk tersebut sesuai dengan tujuan penggunaannya.
Misalnya air, aroma, pengental, alkohol, garam dapur, minyak atsiri, mineral,
bahan pencemerlang, bahan untuk mempertahankan warna, penguat (builder),
pelembut, pewarna, pewangi, pengawet, dan sebagainya. Jika tabel di atas
kita amati dengan saksama, ternyata dari sekian banyak jenis pembersih yang
kita gunakan sehari-hari hanya ada dua komponen utama, yaitu komponen sabun dan
komponen detergen. Komponen sabun, yaitu natrium stearat dan natrium palmitat
pada sabun cuci atau kalium stearat dan kalium palmitat pada sabun mandi.
Komponen detergen, yaitu linear alkil sulfonat, natrium lauril sulfat, dan
bahan kimia lain seperti asam klorida.
Untuk
mengatasi kotoran yang membandel diperlukan bahan-bahan pembersih. Sebagaimana
telah diuraikan sebelumnya, komponen utama pembersih adalah sabun dan detergen.
Samakah sabun dan detergen itu? Untuk mengetahui lebih dalam tentang kedua
jenis komponen tersebut, berikut ini adalah uraiannya.
a. Sabun
Lebih dari
2.000 tahun yang lalu orang sudah mengenal sabun. Orang pada saat itu mengenal
sebuah proses yang disebut saponifikasi. Saponifikasi adalah reaksi antara
minyak atau lemak, baik yang berasal dari tumbuh-tumbuhan (nabati) maupun yang
berasal dari hewan (hewani) dengan basa-basa tertentu yang dihasilkan dari abu
(alkali) tumbuh-tumbuhan (natrium hidoksida dan kalium hiodroksida). Reaksi ini
ternyata dapat menghasilkan sebuah senyawa yang dapat digunakan untuk
membersihkan kotoran yang kemudian dikenal sebagai sabun, serta senyawa berasa
manis yang disebut olsuss yang kemudian disebut sebagai gliserol. Gliserol ini
dimanfaatkan lebih lanjut untuk bahan peledak, pelarut, dan sebagainya.
Minyak nabati
yang biasa digunakan biasanya berupa minyak kelapa, minyak sawit, minyak biji
kapas, minyak jarak, minyak zaitun, minyak kedelai, dan minyak jagung. Minyak
dan lemak hewani yang biasa digunakan biasanya berupa minyak ikan, lemak
kambing atau domba, lemak sapi, dan lain-lain.
Berdasarkan
kandungan basa yang terdapat di dalamnya, sabun dapat digolongkan menjadi dua
macam, yaitu sabun lunak dan sabun keras.
1) Sabun
lunak
Sabun lunak
adalah sabun yang mengandung ion kalium karena dalam proses pembuatannya, basa
yang digunakan adalah kalium hidroksida (kaustik potas). Sabun jenis ini
disebut sabun lunak karena memang kalium hidroksida memiliki sifat pemutih (bleaching)
yang lebih lunak daripada natrium hidroksida yang digunakan pada sabun keras.
Contoh sabun lunak adalah semua produk sabun mandi, sampo, dan pasta gigi.
Proses pembuatannya melibatkan reaksi kimia berikut ini.
kalium
hidroksida + gliserol tristearat → kalium stearat (sabun mandi) + gliserol
Atau
kalium
hidroksida + gliserol tripalmitat →kalium palmitat (sabun mandi) + gliserol
Lalu,
mengapa sabun dan sampo orang dewasa pedih di mata sedangkan sabun dan sampo
bayi tidak? Pada dasarnya masing-masing produsen pembersih jenis sabun lunak
berusaha menciptakan produk seistimewa dan semenarik mungkin. Sabun atau sampo
yang pedih di mata berarti memiliki kandungan kalium lebih tinggi daripada yang
tidak pedih di mata. Sampo dengan kandungan kalium lebih tinggi memiliki daya
bersih yang lebih tinggi. Pada sabun atau sampo bayi kandungan kaliumnya dibuat
lebih rendah karena digunakan untuk kulit yang masih sensitif. Akan tetapi,
walaupun daya pembersihnya lebih rendah, sabun ini aman dan cukup efektif untuk
membersihkan kulit bayi.
Selain
kandungan basa yang berbeda-beda, jenis dan jumlah minyak dan lemak yang
digunakan dalam pembuatan jenis sabun lunak ini juga memengaruhi sifat-sifat
fisik sabun. Sifat fisik itu meliputi keras dan lunaknya, jumlah busa yang
dihasilkan, warnanya transparan atau tidak, kelarutan dalam air, dan lain-lain.
Tambahan bahan-bahan lain seperti minyak atsiri, vitamin, mineral, parfum,
pewarna, mint dan esens atau pemberi rasa pada pasta gigi, dan lain-lain akan
mempertinggi kegunaan dan menambah daya tarik pembersih yang termasuk ke dalam
sabun lunak ini.
2) Sabun
keras
Sabun keras
adalah sabun yang mengandung ion natrium, karena dalam proses pembuatannya
digunakan natrium hidroksida (soda api atau kaustik soda). Natrium hidroksida
merupakan basa yang lebih keras daripada kalium hidroksida. Daya pemutihnya
sangat iritatif (bersifat melukai) terhadap kulit. Oleh karena itu, sabun jenis
ini tidak cocok untuk membersihkan tubuh, kecuali bagian-bagian tertentu
seperti telapak tangan yang memang berkulit lebih tebal. Contoh sabun keras
adalah sabun colek (sabun krim). Proses pembuatan sabun keras melibatkan reaksi
kimia berikut ini.
natrium
hidroksida + gliserol tristearat → natrium stearat (sabun colek) + gliserol
Atau
natrium
hidroksida + gliserol tripalmitat → natrium palmitat (sabun colek) + gliserol
Selain kedua
jenis sabun tersebut, terdapat juga jenis sabun yang merupakan campuran antara
sabun keras dan sabun lunak, misalnya krim pencukur. Penggunaan sabun keras
pada krim ini dimaksudkan untuk melunakkan kulit, sehingga rambut yang menempel
di atasnya, seperti cambang, kumis, janggut, atau bulu kaki lebih mudah
dibersihkan.
b. Detergen
Komponen
pembersih utama berikutnya adalah detergen. Dewasa ini hampir semua jenis
pembersih menggunakan detergen. Dahulu orang mengandalkan sabun sebagai bahan
pembersih satu-satunya yang paling andal. Tetapi kemudian diketahui bahwa pada
air yang memiliki kadar garam tinggi (air sadah) dan air yang dingin penggunaan
sabun ternyata tidak efektif. Di dalam air ini biasanya terkandung ion kalsium
atau ion magnesium yang menyebabkan daya pembersih sabun menjadi berkurang. Hal
ini dikarenakan ion kalium atau ion magnesium dalam air sadah menggantikan
posisi ion natrium atau ion kalsium pada molekul sabun. Oleh karena itu, orang
kemudian berusaha menciptakan bahan pembersih yang memiliki daya pembersih
efektif di dalam semua jenis larutan. Sampai pada sekitar tahun 1940-an
akhirnya orang berhasil menciptakan detergen.
Bahan dasar
detergen adalah alkil benzena sulfonat atau sering disingkat ABS. Dibandingkan
dengan sabun, detergen memiliki daya cuci lebih baik karena tetap efektif untuk
mencuci walaupun dengan menggunakan air sadah maupun air dingin. Supaya kotoran
yang terlepas tidak kembali menempel, biasanya ditambahkan zat kimia tertentu
yang disebut anti-redeposisi. Contoh zat anti-redeposisi adalah metil karboksi
selulosa.
Bahan Kimia Pembasmi Serangga (Insektisida)
Serangga
pengganggu yang sering kita jumpai di rumah
tangga, diantaranya adalah nyamuk, kecoa, lalat, dan semut.
Nyamuk adalah serangga pengganggu di rumah tangga
yang paling dominan terutama di kota-kota dataran rendah.
Oleh karena itu anti nyamuk (obat nyamuk) merupakan
bahan yang diperlukan masyarakat sehari-hari.
Anti nyamuk dikemas sesuai dengan cara-cara aplikasinya; ada
yang dibakar, difumigasi secara elektrik, dioleskan pada
permukaan kulit, dan disemprotkan. Khasiat dari bahan
pengusir atau pembasmi serangga ditentukan oleh bahan
kimia (bahan aktif) yang terkandung di dalamnya.
Transflutrin adalah salah satu contoh bahan aktif anti nyamuk
berbentuk padatan lingkar berwarna hijau. Anti nyamuk
bakar ini diambil khasiatnya melalui asapnya yang
menyebar ke seluruh ruangan.
Kamu dapat mengidentifikasi bahan kimia aktif yang
terkandung pada setiap anti nyamuk yang beredar di
masyarakat dimana kamu tinggal. Jangan membuang begitu
saja wadah atau kemasan anti nyamuk yang pernah kamu
pakai. Kemasan anti nyamuk, juga produk-produk lain
umumnya mencantumkan bahan-bahan kimia yang
dikandungnya. Kamu dapat mengidentifikasi bahan-bahan
kimia penyusun setiap produk dari kemasannya.
Saat ini mulailah dengan mengenal nama-nama bahan
kimia itu. Kalau saat kamu tidak mengetahui rumus
kimianya, tidak masalah, yang penting mengetahui
khasiatnya. Selain itu, yang juga penting untuk diketahui
adalah efek samping yang dapat ditimbulkan terutama bagi
kesehatan kita maupun kelestarian lingkungan. Oleh karena
itu, perusahaan-perusahaan besar yang bijaksana selalu
memberi peringatan-peringatan kepada kita terkait dengan
penggunaan bahan-bahan ini.
i.tangga, diantaranya adalah nyamuk, kecoa, lalat, dan semut.
Nyamuk adalah serangga pengganggu di rumah tangga
yang paling dominan terutama di kota-kota dataran rendah.
Oleh karena itu anti nyamuk (obat nyamuk) merupakan
bahan yang diperlukan masyarakat sehari-hari.
Anti nyamuk dikemas sesuai dengan cara-cara aplikasinya; ada
yang dibakar, difumigasi secara elektrik, dioleskan pada
permukaan kulit, dan disemprotkan. Khasiat dari bahan
pengusir atau pembasmi serangga ditentukan oleh bahan
kimia (bahan aktif) yang terkandung di dalamnya.
Transflutrin adalah salah satu contoh bahan aktif anti nyamuk
berbentuk padatan lingkar berwarna hijau. Anti nyamuk
bakar ini diambil khasiatnya melalui asapnya yang
menyebar ke seluruh ruangan.
Kamu dapat mengidentifikasi bahan kimia aktif yang
terkandung pada setiap anti nyamuk yang beredar di
masyarakat dimana kamu tinggal. Jangan membuang begitu
saja wadah atau kemasan anti nyamuk yang pernah kamu
pakai. Kemasan anti nyamuk, juga produk-produk lain
umumnya mencantumkan bahan-bahan kimia yang
dikandungnya. Kamu dapat mengidentifikasi bahan-bahan
kimia penyusun setiap produk dari kemasannya.
Saat ini mulailah dengan mengenal nama-nama bahan
kimia itu. Kalau saat kamu tidak mengetahui rumus
kimianya, tidak masalah, yang penting mengetahui
khasiatnya. Selain itu, yang juga penting untuk diketahui
adalah efek samping yang dapat ditimbulkan terutama bagi
kesehatan kita maupun kelestarian lingkungan. Oleh karena
itu, perusahaan-perusahaan besar yang bijaksana selalu
memberi peringatan-peringatan kepada kita terkait dengan
penggunaan bahan-bahan ini.
Efek Samping Penggunaan Dan Pencegahan Bahan Pembersih,Pemutih,Pewangi,Dan Pembasmi Serangga
26 09 2010
1) Bahan PembersihBahan pembersih mengandung bahan kimia antara lain natrium karbonat atau natrium hidroksida dan silica. Apabila bahan ini terminum maka dapat menimbulkan radang pada mukosa mulut dan muntah-muntah. Sedangkan yang mengandung alkyl benzene sulfonat (deterjen) akan menyebabkan alergi pada kulit sensitive. Selain itu bahan ini meruuuupakan zat pencemar air, karena sukar diuraikan oleh mikroorganisme dalam air. Untuk bahan pembersih yang mengandung PCE dapat menyebabkan asma dan alergi bahkan yang lebih parah kanker hati.
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah menggunakan bahan pembersih sesuai dengan aturan dan memilih produk deterjen yang ramah lingkungan. Selain itu,untuk yang menggunakan PCE pakaian yang di dry clean harus diangin-anginkan dulu agar bahan kimia tersebut menguap.
2) Bahan Pemutih
Bahan pemutih yang mengandung natrium hipoklorit dapat menimbulkan radang pada mukosa mulut,muntah-muntah,iritasi pada kulit dan sakit kepala. Oleh karena itu,penggunaannya tidak boleh berlebihan dan harus sesuai dengan aturan pemakaian
3) Bahan Pewangi
Bahan pewangi yang mengandung benzeldehid dapat menyebabkan radang pada mulut,tekak,mata,kulitparu-paru dan sakit perut sedangkan yang mengandung benzyl alcohol dapat menyebabkan radang pada bagian atas system pernafasan,pusing,muntah,anemia, dan kegagalan fungsi pernafasan.
4) Pembasmi serangga/insektisida
Insektisida yang digunakan hampir setiap hari dapat merusak kesehatan penghuni rumah jika melebihi aturan pemakaian. Bahan ini mengandung racun golongan “Piretrol” yang sesungguhnya berkadar rendah dan dapat diuraikan tubuh, termasuk obat anti nyamuk baker yang merupakan ekstrak dari bunga krisan. Namun dalam dosis tertentu dapat menyebabkan gejala mual dan muntah oleh sebab itu, perlu diperhatikan cara pemakaian insektisida yang benar.Apabila menggunakan insektisida cair atau semprot, kosongkan ruangan terlebih dahulu dan biarkan selama setengah sampai satu jam agar uapnya menghilang. Aroma yang kuat dari bahan kimia ini dapat mengganggu pernafasan terutama pada penderita asma. Disamping itu, insektisida semprot harus disimpan ditempat yang aman. Hal ini disebabkan karena obat anti nyamuk aerosol atan bertekanan tinggi dapat meledak pada suhu 50 0C. Obat anti nyamuk tersebut jangan ditusuk, jangan disimpan ditempat yang panas,di dekat api atau dibuang ditempat pembakaran sampah.
Sementara itu untuk obat anti nyamuk lotion hindari pemakaian yang berlebihan,gunakan pada kulit terbuka yang tidak ditutupi pakaian bahan ini jangan digunakan langsung diwajah. Apabila terjadi iritasi hantikan pemakaian, cuci dengan air dan lakukan perawatan menurut gejala yang timbul.
smoga bermanfaat : . . .
Kalau ada yang kurang tambahin ya, di komentar
tank you !
3 comments:
kunjungi website kami yaaa
www.winapack.com
Mould Cleaner
salfok sama deskipsinya :Semuanya yang ada hanya untuk anda apa adanya.. Mulailah sekarang, mulailah di mana kamu berada sekarang dengan apa adanya. Jangan pernah pikirkan kenapa kita memilih seseorang untuk dicintai, tapi sadarilah bahwa cintalah yang memilih kita untuk mencintainya.
hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
Post a Comment