Sunday, 17 November 2013

Ciri Khusus Tumbuhan dan Fungsinya

Untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang memiliki ciri khusus, serta apa fungsi dari masing-masing ciri yang dimiliki tumbuhan bersangkutan, maka berikut ini akan dipaparkan secara jelas kepada Anda:

1. Kantong semar
Tumbuhan Kantong Semar

Kantong semar adalah tumbuhan karnivora yang tumbuh dikawasan tropis yang meliputi negara Indonesia, China bagian selatan, Malaysia, Filifina dan Madagaskar. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantung. Pada kantung akan keluar cairan nectar, yaitu cairan manis berupa madu. Fungsi dari kantung dan juga cairan madu ini adalah untuk memikat serangga. Serangga yang terjatuh kedalam kantung akan dicerana dan diserap sebagai nitrogen.

2. Eceng gondok

Eceng gondok (E. crassipes)
Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mengapung dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tinggi tumbuhan ini sekitar sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu memiliki tangkai daun yang menggelembung (berongga) yang berfungsi untuk mengapung di permukaan air.

3. Bunga Bangkai

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXDxhi0pYA1FJ_3ohQOaUzvfJlrL-ZcrGAF_1CmGp8ZCJD8KSq5SFb6J4jpe1u8WkTyth-NR8vyrA7Cp7uvEpn0oFlSjXnafygrb342gbW0VjQhKSo9DBaJ_AchEOGWNPO3MNNVLO4VqU/s1600/200px-Titan-arum1web.jpg

Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Tumbuhan ini pertama sekali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles di hutan hujan Indonesia pada tahun 1818. Tumbuhan rafflesia tidak memiliki batang, daun dan akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu.

Tumbuhan yang sering disebut sebagai bunga Rafflesia ini memiliki ciri khusus, yaitu dapat mengeluarkan bau busuk atau bau bangkai dan memiliki bagian yang dapat memantulkan cahaya. Adapun fungsi dari bau busuk yang dikeluarkan tersebut adalah untuk memikiat dan memandu lalat untuk datang. Dengan kedatangan lalat, maka proses penyerbukan dapat berlangsung, sehingga Raflesia dapat berkembang biak.

4. Kaktus


Tumbuhan Kaktus Gurun

Kaktus adalah tumbuhan yang dapat hidup ditempat kering. Tumbuhan ini dikelompokkan kedalam tubuhan xeforit. Tumbuhan kaktus memiliki ciri khusus yang berfungsi untuk bertahan hidup. Adapun ciri khusus dari tanaman kaktus adalah memiliki daun yang berbentuk duri. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi proses penguapan air. Sementara yang berperan untuk melakukan fotosintesis adalah bagian batang. Kaktus juga memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki batang yang besar dan menggembung, hal ini bertujuan untuk menyimpan cadangan air dalam jumlah yang banyak.
5. Bunga teratai (tumbuhan air)
Tumbuhan Bunga Teratai
Tumbuhan Air: Bunga Teratai
Bunga teratai merupakan tumbuhan yang hidup di air atau lumpur yang tergenang air. Tumbuhan ini memiliki ciri-ciri daun yang lebar dan tipis untuk memperbesar proses penguapan air dari dalam tubuhnya. Kandungan air yang terlalu banyak dibuang melalui penguapan daun agar bunga teratai tidak busuk meskipun hidup di air. Daun yang tipis juga merupakan salah satu cara supaya gaun teratai tetap terapung di atas air. Batang dari bunga teratai ini memiliki rongga yang berfungsi untuk jalan keluar udara dan menjadikan teratai tetap terapung di air. Akar teratai yang panjang mampu menambatkan diri dengan kuat di dalam lumpur dasar air untuk menahan teratai dari hempasan arus air.



6. Putri malu

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi1f_RdAiRE-s7KFLDBmkLqI2PrFpt7hKhWuRsI3BvMPlPbwRHiLDxjCeuje6QFIZNIDoWG8s94eo2HXmvM06z2FGgw0LvsaAuH-89PpurydGmZzYRWVuPizzO7iLnHBlSVok0aDBDjViM/s1600/putri+malu.jpg

Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Ciri khusus tumbuhan ini terletak pada daunnya yang mudah layu atau menutup saat disenutuh. Adapun fungsi ciri khusus Putri Malu adalah untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya.

7. Kelapa

http://t2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcTlFebd0gIki5Np_J5wwk4uN1xWlI08k7JeobxlZIeRbXt5p0IV

Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.

Tumbuhan kelapa juga mempunyai ciri khusus beserta fungsinya, yaitu memiliki serabut tebal yang membuat buah kelapa dapat tetap terapung di air. Sementara tempurung kelapa merupakan kulit yang kedap air yang melindungi buah kelapa agar tidak cepat busuk. Adapun fungsi kedua ciri khusus buah kelapa ini adalah untuk penyebaran perkembang biakan dari satu tempat ketempat lain melalui media air.

8. Venus

http://t1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSXxMNnJOr2QHuMWLPq_Iqockt8N-KaSy48v0gc8yYOoYiTCXFt

Venus adalah tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan pemakan serangga. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu daunnya dapat termodifikasi berbentuk seperti engsel dan berbulu. Daun ini akan terbuka untuk menunggu mangsanya. Bila ada serangga masuk kedalam daun, maka seketika daun akan ditutup dan serangga yang terperangkap didalamnya akan dicerna dan diserap sebagai nitrogen.
9. Mawar

http://www.pagiceria.com/wp-content/uploads/2013/04/cara-merawat-bunga-mawar.jpg
Ciri-ciri khusus bunga mawar dapat dilihat dari bunganya, mahkota bunga terdiri dari lima helai daun mahkota. Bunga berwarna merah, merah jambu, atau pada jenis tertentu memiliki warna kuning cerah. Ovari terletak dibagian bawah daun mahkota dan daun kelopak.

Ciri lain bunga mawar yaitu adanya duri-duri tajam pada batangnya, dengan kulit batang halus licin dan dapat berkembang biak dengan cara stek. Bunga mawar akan menghasilkan buah yang dinamakan rose hips, dimana masing-masing putik akan menghasilkan buah tunggal.

10.Kayu Jati
Sifat-sifat kayu dan pengerjaan
Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan terhadap serangan rayap.
Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.
Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran yang indah.
Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior, kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.
Sekalipun relatif mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.
Pada abad ke-17, tercatat jika masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan akar jati sebagai penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman mereka. Di Jawa Timur, masyarakat Pulau Bawean menyeduh daun jati untuk menghasilkan bahan pewarna coklat merah alami. Orang Lamongan memilih menyeduh tumbukan daun mudanya. Sementara itu, orang Pulau Madura mencampurkan tumbukan daun jati dengan asam jawa. Pada masa itu, pengidap penyakit kolera pun dianjurkan untuk meminum seduhan kayu dan daun jati yang pahit sebagai penawar sakit.
Jati burma sedikit lebih kuat dibandingkan jati jawa. Namun, di Indonesia sendiri, jati jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih kuat dibandingkan jati dari daerah lain di negeri ini. Produk-produk ekspor yang disebut berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa Timur) sangat terkenal dan diburu oleh para kolektor di luar negeri.
Menurut sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk., t.t.):
  1. Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak (Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
  2. Jati sungu. Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk).
  3. Jati werut, dengan kayu yang keras dan serat berombak.
  4. Jati doreng, berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
  5. Jati kembang.
  6. Jati kapur, kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet.
Kritik dan Sarannya silakan

5 comments:

Shfy_ 02 said...

Thnx. Ya

Shfy_ 02 said...

Thnx. Ya

Shfy_ 02 said...

Thnx. Ya

Shfy_ 02 said...

Thx ya

FT Jieb kupi Kom said...

kunjungi juga blog saya ....http://idrusme.blogspot.com/

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates