Untuk mengetahui tumbuhan apa saja yang memiliki ciri khusus, serta apa fungsi
dari masing-masing ciri yang dimiliki tumbuhan bersangkutan, maka berikut ini
akan dipaparkan secara jelas kepada Anda:
1. Kantong semar
1. Kantong semar
Kantong semar adalah tumbuhan karnivora yang tumbuh dikawasan tropis yang meliputi negara Indonesia, China bagian selatan, Malaysia, Filifina dan Madagaskar. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu pada ujung daun terdapat sulur yang dapat termodifikasi membentuk kantung. Pada kantung akan keluar cairan nectar, yaitu cairan manis berupa madu. Fungsi dari kantung dan juga cairan madu ini adalah untuk memikat serangga. Serangga yang terjatuh kedalam kantung akan dicerana dan diserap sebagai nitrogen.
2. Eceng gondok
Eceng gondok merupakan salah satu tumbuhan air yang mengapung dan kadang-kadang berakar dalam tanah. Tinggi tumbuhan ini sekitar sekitar 0,4 - 0,8 meter. Tidak mempunyai batang. Daunnya tunggal dan berbentuk oval. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu memiliki tangkai daun yang menggelembung (berongga) yang berfungsi untuk mengapung di permukaan air.
3. Bunga Bangkai
Rafflesia adalah genus tumbuhan bunga parasit. Tumbuhan ini pertama sekali ditemukan oleh Thomas Stamford Raffles di hutan hujan Indonesia pada tahun 1818. Tumbuhan rafflesia tidak memiliki batang, daun dan akar yang sesungguhnya. Rafflesia merupakan endoparasit pada tumbuhan merambat dari genus Tetrastigma (famili Vitaceae), menyebarkan haustoriumnya yang mirip akar di dalam jaringan tumbuhan merambat itu.
Tumbuhan yang sering disebut sebagai bunga Rafflesia ini memiliki ciri khusus, yaitu dapat mengeluarkan bau busuk atau bau bangkai dan memiliki bagian yang dapat memantulkan cahaya. Adapun fungsi dari bau busuk yang dikeluarkan tersebut adalah untuk memikiat dan memandu lalat untuk datang. Dengan kedatangan lalat, maka proses penyerbukan dapat berlangsung, sehingga Raflesia dapat berkembang biak.
4. Kaktus
Kaktus adalah tumbuhan yang dapat hidup ditempat kering. Tumbuhan ini dikelompokkan kedalam tubuhan xeforit. Tumbuhan kaktus memiliki ciri khusus yang berfungsi untuk bertahan hidup. Adapun ciri khusus dari tanaman kaktus adalah memiliki daun yang berbentuk duri. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi proses penguapan air. Sementara yang berperan untuk melakukan fotosintesis adalah bagian batang. Kaktus juga memiliki ciri khusus lain, yaitu memiliki batang yang besar dan menggembung, hal ini bertujuan untuk menyimpan cadangan air dalam jumlah yang banyak.
5. Bunga teratai
(tumbuhan air)
Tumbuhan
Air: Bunga Teratai
Bunga
teratai merupakan
tumbuhan yang hidup di air atau lumpur yang tergenang air. Tumbuhan ini
memiliki ciri-ciri daun yang lebar dan tipis untuk memperbesar proses penguapan
air dari dalam tubuhnya. Kandungan air yang terlalu banyak dibuang melalui
penguapan daun agar bunga teratai tidak busuk meskipun hidup di air. Daun yang
tipis juga merupakan salah satu cara supaya gaun teratai tetap terapung di atas
air. Batang dari bunga teratai ini memiliki rongga yang berfungsi untuk jalan
keluar udara dan menjadikan teratai tetap terapung di air. Akar teratai yang
panjang mampu menambatkan diri dengan kuat di dalam lumpur dasar air untuk
menahan teratai dari hempasan arus air.
6. Putri malu
Putri malu atau Mimosa pudica adalah perdu pendek anggota suku polong-polongan yang mudah dikenal karena daun-daunnya yang dapat secara cepat menutup/"layu" dengan sendirinya saat disentuh. Ciri khusus tumbuhan ini terletak pada daunnya yang mudah layu atau menutup saat disenutuh. Adapun fungsi ciri khusus Putri Malu adalah untuk melindungi diri dari hewan pemakan tumbuhan (herbivora) yang ingin memakannya.
7. Kelapa
Kelapa (Cocos nucifera) adalah satu jenis tumbuhan dari suku aren-arenan atau Arecaceae dan adalah anggota tunggal dalam marga Cocos. Tumbuhan ini dimanfaatkan hampir semua bagiannya oleh manusia sehingga dianggap sebagai tumbuhan serba guna, khususnya bagi masyarakat pesisir.
Tumbuhan kelapa juga mempunyai ciri khusus beserta fungsinya, yaitu memiliki serabut tebal yang membuat buah kelapa dapat tetap terapung di air. Sementara tempurung kelapa merupakan kulit yang kedap air yang melindungi buah kelapa agar tidak cepat busuk. Adapun fungsi kedua ciri khusus buah kelapa ini adalah untuk penyebaran perkembang biakan dari satu tempat ketempat lain melalui media air.
8. Venus
Venus adalah tumbuhan insektivora, yaitu tumbuhan pemakan serangga. Tumbuhan ini memiliki ciri khusus, yaitu daunnya dapat termodifikasi berbentuk seperti engsel dan berbulu. Daun ini akan terbuka untuk menunggu mangsanya. Bila ada serangga masuk kedalam daun, maka seketika daun akan ditutup dan serangga yang terperangkap didalamnya akan dicerna dan diserap sebagai nitrogen.
9. Mawar
Ciri-ciri khusus bunga mawar
dapat dilihat dari bunganya, mahkota bunga terdiri dari lima helai daun
mahkota. Bunga berwarna merah, merah jambu, atau pada jenis tertentu memiliki
warna kuning cerah. Ovari terletak dibagian bawah daun mahkota dan daun
kelopak.
Ciri lain bunga mawar yaitu adanya duri-duri tajam pada batangnya, dengan kulit batang halus licin dan dapat berkembang biak dengan cara stek. Bunga mawar akan menghasilkan buah yang dinamakan rose hips, dimana masing-masing putik akan menghasilkan buah tunggal.
Ciri lain bunga mawar yaitu adanya duri-duri tajam pada batangnya, dengan kulit batang halus licin dan dapat berkembang biak dengan cara stek. Bunga mawar akan menghasilkan buah yang dinamakan rose hips, dimana masing-masing putik akan menghasilkan buah tunggal.
10.Kayu Jati
Sifat-sifat kayu dan pengerjaan
Kayu jati
merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya. Secara
teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini
sangat tahan terhadap serangan rayap.
Kayu
teras jati
berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan
kelabu kekuningan.
Meskipun
keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai untuk
membuat furniture dan ukir-ukiran. Kayu yang
diampelas halus memiliki permukaan yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola
lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas, sehingga menghasilkan gambaran
yang indah.
Dengan
kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, jati digolongkan sebagai kayu
mewah. Oleh karena itu, jati banyak diolah menjadi mebel taman, mebel interior,
kerajinan, panel, dan anak tangga yang berkelas.
Sekalipun
relatif mudah diolah, jati terkenal sangat kuat dan awet, serta tidak mudah
berubah bentuk oleh perubahan cuaca. Atas alasan itulah, kayu jati digunakan
juga sebagai bahan dok pelabuhan, bantalan rel, jembatan, kapal niaga, dan
kapal perang. Tukang kayu di Eropa pada abad ke-19 konon meminta upah tambahan
jika harus mengolah jati. Ini karena kayu jati sedemikian keras hingga mampu
menumpulkan perkakas dan menyita tenaga mereka. Manual kelautan Inggris bahkan
menyarankan untuk menghindari kapal jung Tiongkok yang terbuat dari jati karena
dapat merusak baja kapal marinir Inggris jika berbenturan.
Pada abad
ke-17, tercatat jika masyarakat Sulawesi Selatan menggunakan akar jati sebagai
penghasil pewarna kuning dan kuning coklat alami untuk barang anyaman mereka.
Di Jawa Timur, masyarakat Pulau Bawean menyeduh daun jati untuk menghasilkan
bahan pewarna coklat merah alami. Orang Lamongan memilih menyeduh tumbukan daun
mudanya. Sementara itu, orang Pulau Madura mencampurkan tumbukan daun jati
dengan asam jawa. Pada masa itu, pengidap penyakit kolera pun dianjurkan untuk
meminum seduhan kayu dan daun jati yang pahit sebagai penawar sakit.
Jati burma
sedikit lebih kuat dibandingkan jati jawa. Namun, di Indonesia sendiri, jati
jawa menjadi primadona. Tekstur jati jawa lebih halus dan kayunya lebih kuat
dibandingkan jati dari daerah lain di negeri ini. Produk-produk ekspor yang
disebut berbahan java teak (jati jawa, khususnya dari Jawa Tengah dan Jawa
Timur) sangat terkenal dan diburu oleh para kolektor di luar negeri.
Menurut
sifat-sifat kayunya, di Jawa orang mengenal beberapa jenis jati (Mahfudz dkk., t.t.):
- Jati lengo atau jati malam, memiliki kayu yang keras, berat, terasa halus bila diraba dan seperti mengandung minyak (Jw.: lengo, minyak; malam, lilin). Berwarna gelap, banyak berbercak dan bergaris.
- Jati sungu. Hitam, padat dan berat (Jw.: sungu, tanduk).
- Jati werut, dengan kayu yang keras dan serat berombak.
- Jati doreng, berkayu sangat keras dengan warna loreng-loreng hitam menyala, sangat indah.
- Jati kembang.
- Jati kapur, kayunya berwarna keputih-putihan karena mengandung banyak kapur. Kurang kuat dan kurang awet.
5 comments:
Thnx. Ya
Thnx. Ya
Thnx. Ya
Thx ya
kunjungi juga blog saya ....http://idrusme.blogspot.com/
Post a Comment