Semua yang ada pasti memiliki permulaan, dari tiada menjadi ada.
Berdasarkan prinsip ini, para ilmuwan di masa lalu mulai merenungi tentang
asal-usul dari tata surya kita, bagaimana cara pembentukannya, dan berapa
usianya.
Ada banyak
teori yang coba memberikan jawaban mengenai pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Beberapa di antaranya adalah berikut ini:
Teori Kabut (Teori Nebula)
Menurut teori ini, Matahari dan planet-planet yang menghuni
tata surya adalah berasal dari kumpulan kabut yang berpijar dan berputar. Akibat
perputarannya, sebagian dari massa kabut tersebut terlepas sambil membentuk
gelang-gelang kabut yang selanjutnya berubah membentuk gumpalan kecil dan
membeku menjadi planet dan satelit serta benda-benda lainnya.
Namun, teori
ini mempunyai kelemahan ditinjau dari massa bahan dalam gelang ternyata tidak
cukup untuk menjadi planet. Ditambah pula dengan kenyataan bahwa dengan teori
nebula mengharuskan Matahari dengan massa paling besar mempunyai momentum sudut
yang paling besar. Pada seharusnya adalah momentum sudut paling besar dimiliki
oleh planet-planet.
Teori Planetasimal
Teori ini
berpendapat bahwa sebelumnya Matahari telah terlebih dahulu ada di langit,
namun suatu waktu melintas sebuah bintang yang jaraknya tidak terlalu jauh dari
Matahari. Akibatnya, terjadi peristiwa pasang naik pada permukaan Matahari
maupun bintang itu sehingga sebagian dari massa Matahari tertarik ke arah
bintang mirip lidah raksasa. Pada saat bintang itu menjauhi Matahari, sebagian
dari massa yang tertarik itu kembali jatuh ke permukan matahari, dan sebagian
lagi terhambur ke ruang angkasa di sekitar Matahari menjadi planet-planet, dan
benda langit lainnya.
Teori ini
mempunyai kelemahan, yaitu karena suhu sangat tinggi dari bagian Matahari maka
gas yang dihembuskan oleh Matahari akan terpancar ke seluruh ruang angkasa
dengan ledakan bebas dan bukan memadat menjadi planet.
Teori Pasang Surut
Agak mirip
dengan teori planetasimal, memaparkan bintang yang mendekat ke arah Matahari.
Karena gaya tarikan dari bintang maka terjadilah pasang pada permukaan
Matahari, atau terbentuk tonjolan ke arah bintang. Dengan menjauhnya bintang
tonjolan tersebut, akhirnya terputus dan membentuk gumpalan di sekitar
Matahari. Gumpalan itu kemudian membeku dan terbentuklanh planet beserta
satelitnya.
Teori Bintang Kembar
Dari teori
ini, tata surya dijelaskan bermula dari terdapatnya dua bintang kembar,
kemudian satu bintang itu meledak menjadi serpihan kecil. Akibat medan
gravitasi bintang yang tidak meledak, serpihan itu berputar mengelilinginya.
Dari serpihan inilah terbentuk planet dan benda langit lainnya, sedangkan
bintang yang utuh adalah Matahari.
Teori Kondensasi
Teori ini menjelaskan
bahwa tata surya terbentuk dari proses pemampatan gumpalan awan gas dan debu
angkasa. Pada proses pemampatan itu partikel debu tertarik ke bagian pusat
awan, kemudian membentuk gumpalan bola yang dapat berputar. Kemudian, gumpalan
gas memipih menyerupai bentuk cakram, yaitu tebal di bagian tengah dan lebih
tipis di bagian tepinya. Partikel-partikel di bagian tengah cakram mempunyai
tekanan yang lebih tinggi sehingga menimbulkan panas dan berpijar, yang pada
akhirnya menjadi Matahari. Sedangkan bagian yang paling luar berputar sangat
cepat sehingga terpecah menjadi gumpalan gas dan debu yang lebih kecil, dan
membentuk planet beserta benda langit lainnya
Susunan
anggota tata surya
Susunan tata surya terdiri atas sebuah matahari,
planet-planet, satelit, komet, asteroid, dan mateorid. Anggota tata surya
beredar atau berevolusi mengelilingi matahari dengan lintasanedar berupa
elips.Dalam setiap revolusinya anggota tata surya pada suatu saat berada dekat
dengan matahari. Titik terdekat dengan matahari disebut perihelium. Namun pada
suatu saat berada jauh dengan matahari. Titik terjauh disebut aphelium.ANGGOTA TATA SURYA
A. MATAHARI
Matahari adalah sebuah bintang yang terdekat dengan bumi. Jarak rata-rata bumi ke matahari adalah 149.600.000. Jarak ini disebut sebagai satu satuan astronomi (SA atau AU=astronomigal unit). Dalam tata surya, matahari merupakan pusat dan penggerak anggota-anggotanya. Karena pengaruh gaya gravitasi matahari, semua planet dan benda-benda langit lainnya beredar mengelilingi matahari. Matahari berotasi pada sumbunya dengan arah rotasi sesuai dengan arah rotasi sebagian besar planet dan satelit. Periode rotasi pada bagian ekuator matahari adalah sekitar 34 hari, sedangkan rotasi dikutubnya memerlukan waktu sekitar 27 hari. Perbedaan itu dikarenakan matahari berbentuk gas, sehingga bagian ekuator dan bagian kutubnya mempunyai gerak yang berbeda.
Sumber panas dan cahaya matahari berasal dari reaksi fusi, yaitu penggabungan inti-inti unsur hidrogen dan unsur helium pada suhu yang sangat tinggi. Suhu di pusat matahari adalah sekitar 35 juta derajat Celcius. Suhu dipermukaan matahari adalah sekitar 6000 derajat Celcius. Panas inilah yang dipangarkan ke ruang angkasa.
B. PLANET
Kedudukan planet-planet dangan bintang-bintang tidak tetap. Setiap planet mampunyai periode rotasi dan revolusi yang berbeda-beda.
1. Merkurius
Merkurius adalah planet terdekat dengan matahari. Jarak antara merkurius dengan mataharin tidak tetap, kadang menempati jarak terdekat, kadang juga berada pada jarak terjauh dengan matahari. Jarak rata-rata dengan matahari adalah 57,9 juta km. Secara fisik, diameter Mermurius mengapain4.879 km. Waktu yang digunakan untuk melakukan satu kali putaran pada porosnya (periode rotasi) adalah 58,6 hari. Volume merkurius adalah sekitar 0,055 kali massa Bumi. Bentuk planet ini mirip Bulan, dengan permukaan berupa lapisan tipis silikat. Komposisi pembentuk planet initerdiri atas besi dan unsur berat lain. Suhu pada siang hari planet Merkurius C, sedangkan suhu pada malam hari .
2. Venus
Venus adalah planet terdekat kedua dari Matahari. Venus memiliki jarak terhadap matahari tidak tetap. Jarak rata-rata antara Venus dengan matahari adalah 108 juta km. Diameter Venus mencapai 12.100 km, sedangkan massanya sekitar 0,815 kali massa bumi. Periode rotasinya adalah 243,2 hari, sedangkan periode revolusinya adalah 225 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan permukaan berupa awan
tebal dengan suhu permukaan C. Komposisi pembentuk planet ini terdiri atas besi dan unsur berat lain.
3. Bumi
Bumi adalah planet terdekat ketiga matahari. Jarak rata-rata Bumi dengan Matahari adalah 150 juta km. Diameter bumi adalah 12.760 km. Periode rotasinya adalah 24 hari, sedangkan pariode revolusinya 365,25 hari. Suhu rata-rata permukaan bumi C.
Bumi memiliki massa x kg dengan volume sebesar 1,08 x km . Bumi terdiri dari tiga bagian udara, air, dan bagian padat (atmosfer, hidrosfer, dan kitosfer). Udara yang mengelilingi Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% gas-gas lain. Air di Bumi hampir 96% tersusun dari hidrogen dan oksigen. Bagian gunung berapi, batuan endapan, dan batuan metamorfik serta tanah. Bumi memiliki 1 buah satelit.
4. Mars
Mars merupakan planet keempat dalam urutan tata surya. Jarak rata-rata dari matahari adalah 228 juta km. Diameter Mars mengapai 6.780 km, sedangkan
massanya 0,11 kali massa bumi. Periode rotasinya 24,6 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 687 hari. Bentuk planet ini mirip Bumi dengan atmosfer
mengandung CO , sedikit N , Ar, CO, Ne, Kr, dan Xe. Pada musim dingin suhu di plnet ini mencapai C, sedangkan pada musim panas suhunya mencapai C. Jumlah satelit Mars adalah 2.
5. Jupiter
Jupiter adalah planet terbesar dalam tata surya. Mempunyai jarak rata-rata dari matahari 778,3 juta km. Diameternya 14.980 km dan memiliki massa 318 kali massa bumi. Periode rotasinya 9,8 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 11,86 tahun. Atmosfer Jupiter mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), amonia (NH ). Suhu dipermukaan berkisar C. Jupiter memiliki 16 satelit.
6. Saturnus
http://annagkoddok.files.wordpress.com/2010/10/sat.jpg
Saturnus adalah planet terdekat keenam setelah Jupiter. Jarak rata-rata dari matahari adalah 1.429,4 juta km. Diameternya mengapai 120.540 km dan memiliki massa 94,3 kali dari massa bumi. Periode rotasi nya 10,7 jam, sedangkan periode revolusinya adalah 29,5 tahun. Planet ini mempunyai intii dan gingin. Planet ini satu-satunya planet yang memiliki cincin. Atmosfer
mengandung helium (He). Suhu pada puncak awannya C. Planet ini memiliki 18 satelit.
7. Uranus
Uranus memiliki jarak rata-rata dengan matahari 2.875 juta km. Diameternya 51.118 km dan memiliki massa 14,54 massa bumi. Periode rotasinya 17,25 jam, sedangkan periode revolusinya 84 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan berwarna hijau dan biru, dibungkus atmosfer yang mengandung hidrogen (H), helium (He), metana (CH ), dan etana. Suhu atmosfer C dan suhu intinya mencapai C. Uranus memiliki 15 satelit.
8. Neptunus
Neptunus memiliki jarak rata-rata dari matahari 4.450 juta km. Diameternya 49.530 km dan memiliki massa 17,2 kali massa bumi. Periode rotasinya 16,1 jam, Sedangkan periode revolusinya 164, 8 tahun. Bentuk planet ini mirip dengan bulan dengan permukaan terdapat lapisan silikat. Planet Neptunus memiliki 8 buah satelit.
C. SATELIT
Stelit adalah anggota tata surya yang ukurannya lebih kegil daripada planet, berputar pada porosnya, beredar mengelilingi planet, kemudian bersama-sama dengan planet, berputar mengelilingi matahari. Satelit melakukan tiga gerakan,
yaitu berputar pada porosnya, berevolusi mengelilingi planet, dan berevolusi bersama planet mengelilingi matahari. Satelit ada dua maoam yaitu :
a. Satelit alamiah
Satelit alamiah sudah ada dalam tata surya dan bukan batan manusia.
b. Satelit buatan
Satelit buatan adalah pesawat kendaraan ruang angkasa masuk ke orbit bumi, baik yang berawak maupun yang tidak berawak.
D. KOMET
Komet adalah benda langit yang diselimuti awan dan gas sehingga tampak seperti bintang berekor ketika mendekati matahari.
a. Bagian-bagian komet
Kepala komet :Inti kometØ
Koma
Ekor kometØ
Arah ekor komet selalu menjauh dari matahari, karena ekor komet terdorong oleh radiasi matahari dan angin matahari.
E. ASTEROID
Asteroid adalah benda-benda angkasa yang berada dalam serbuk asteroid, yakni daerah antara orbit Mars dan Jupiter.
Ada dua teori asal mula asteroid :
1. Asteroid berasal dari planet yang terletak di antara Mars dan Jupiter meledak karena efek gaya ganggu Jupiter dan membentuk asteroid-asteroid.
2. Asteroid terbentuk pada awal terbentuk pada awal terbentuknya tata surya terdapat gukup partikel di antara Mars dan Jupiter yang membentuk batu-batu berkelompok.
F. METEORID, METEOR, DAN METEORIT
Meteorid adalah benda-benda padat yang bertebaran di angkasa yang berasal dari pecahahan asteroid, materi ekor komet yang tergeger, atau pecahan benda langit lain.
Meteor adalah benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi yang pada saat menembus atmosfer terbakar sehingga timbul nyala yang terlihat dari bumi.
Meteorit adalah meteor yang jatuh ke permukaan bumi.
Berdasarkan materi yang terkandung di dalamnya, meteorit di bedakan menjadi dua yaitu :
1. meteorit besi : terdiri 90% zat besi dan 10% nikel
2. meteorit batu : terdiri 10% besi dan nikel dan lainnya berupa silikon.
Matahari
sebagai bintang
sendiri energi cahaya. Sinar matahari dari bintang lain adalah
cerah. Itulah sebabnya
siang hari kita tidak dapat melihat bintang selain
matahari.
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari dan delapan planet (yang dikenal / ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari diklasifikasikan sebagai tipe bintang kecil G.
Matahari adalah bola gas pijar dan itu tidak benar-benar bulat. Matahari memiliki khatulistiwa dan kutub karena gerak rotasi. Ekuatorialnya midline 864.000 mil, sedangkan diameter kutubnya 43 mil lebih pendek antara. Sun adalah anggota tata surya, karena 98% dari massa tata surya mengumpulkan sinar matahari.
Selain pusat distribusi, matahari juga merupakan sumber utama energi di tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, fotosfer masing-masing, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari zat pertukaran gas hidrogen panas dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada tingkat dari 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Diyakini matahari terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu. Kepadatan adalah 1,41 massa matahari terhadap massa air. Jumlah energi matahari yang mencapai permukaan bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat tata surya adalah generasi kedua dari bintang. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh para ilmuwan, bahwa alam semesta diciptakan oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun yang lalu.
Matahari adalah bintang terdekat dengan Bumi dengan jarak rata-rata 149.680.000 kilometer (93.026.724 mil). Matahari dan delapan planet (yang dikenal / ditemukan oleh manusia) membentuk Tata Surya. Matahari diklasifikasikan sebagai tipe bintang kecil G.
Matahari adalah bola gas pijar dan itu tidak benar-benar bulat. Matahari memiliki khatulistiwa dan kutub karena gerak rotasi. Ekuatorialnya midline 864.000 mil, sedangkan diameter kutubnya 43 mil lebih pendek antara. Sun adalah anggota tata surya, karena 98% dari massa tata surya mengumpulkan sinar matahari.
Selain pusat distribusi, matahari juga merupakan sumber utama energi di tata surya. Matahari terdiri dari inti dan tiga lapisan kulit, fotosfer masing-masing, kromosfer dan korona. Untuk terus bersinar, matahari, yang terdiri dari zat pertukaran gas hidrogen panas dengan zat helium melalui reaksi fusi nuklir pada tingkat dari 600 juta ton, dengan itu kehilangan empat juta ton massa setiap saat.
Diyakini matahari terbentuk 4,6 miliar tahun yang lalu. Kepadatan adalah 1,41 massa matahari terhadap massa air. Jumlah energi matahari yang mencapai permukaan bumi yang dikenali sebagai konstan surya menyamai 1.370 watt per meter persegi setiap saat. Matahari sebagai pusat tata surya adalah generasi kedua dari bintang. Material dari matahari terbentuk dari ledakan bintang generasi pertama seperti yang diyakini oleh para ilmuwan, bahwa alam semesta diciptakan oleh ledakan big bang sekitar 14.000 juta tahun yang lalu.
a. Lapisan
matahari
b.
Matahari merupakan bintang yang paling dekat dengan Bumi. Cahaya matahari mengandung
energi yang sangat besar. Matahari memancarkan energi dalam bentuk
gelombng-gelombang elektromagnetik. Gelombang tersebut meliputi gelombang
tampak (cahaya), sinar X, sinar Gamma, sinar ultraviolet, sinar infra merah dan
gelombng mikro.
c.
Matahari terdiri atas 4 lapisan,
yaitu:
d.
a. Inti Matahari
e.
Inti Matahari merupakan lapisan terdalam, tempat
berlangsungnya reaksi fusi. Agar terjadi reaksi fusi diperlukan suhu yang
sangat panas, suhu pada inti Matahari mencapai 15 juta derajat C atau
1,5×107˚C.
f. b. Fotosfer
Merupakan
lapisan permukaan Matahari, berwarna kuning dan tebalnya sekitar 300-400km.
lapisan ini sering disebut lapisan cahaya. Cahaya yang diterima Bumi berasal
dari fotosfer. Suhu pada lapisan fotosfer ±6.000˚C.
Kromosfer
Merupakan lapisan yang
berada di sebelah luar fotosfer dan dianggap sebagai atmosfer Matahari bagian
dalam. Bagian ini tebalnya 16.000 km. Kromosfer terdiri atas atom-atom gas
hydrogen, helium, karbon, dan unsur-unsur logam, seperti besi, magnesium, dan
nikel. Bagian terbesar dari lapisan kromosfer berupa hydrogen. Lapisan
kromosfer mengeluarkan sinar berwarna merah lemah yang dipancarkan oleh
atom-atom hydrogen yang pijar. Pada waktu gerhana Matahari total, kromosfer
tampak sebagai glang merah yang mengelilingi bulan.
Korona
Adalah lapisan atmosfer Matahari
yang paling luar. Warnanya keabu-abuan dan berbentuk seperti mahkota. Korona
mudah dilihat pada saat terjadi gerhana Matahari total, karena pada saat itu
cahaya Matahari yagsangat menyilaukan tertutup bulan dan korona tampak sebagai
cahaya putih eabu-abuanyang melingkari matahari. Temperatur korona
±1.000.000˚C. Akibatnya, atom-atom pada lapisan korona mengalami ionisasi.
b. Gangguan pada matahari
Matahari merupakan bola gas pijar yang terdiri atas lapisan-lapisan yang suhunya berbeda-beda. Akibat perbedaan suhu itu, partikel-partikel bergerak dan bertabrakan. Oleh karena kecepatan yang berbeda, energy yang terpancar pun tidak sama. Pancaran energy ini menimbulkan gangguan-gangguan pada matahari. Misalnya berupa gumpalan-gumpalan pada fotosfer, noda hitam Matahari (sun spot), lidah api, dan matahari sebagai pemancar radio.
a. Gumpalan-Gumpalan pada Fotosfer (Granula)
Gumpalan-gumpalan (granula) pada fotosfer terjadi
karena semburan gas panas dari inti matahari ke lapisan fotosfer. Akibatnya, permukaan
Matahari kelihatan tidak rata atau bergumpal-gumpal.
b. Noda Hitam Matahari (Sun Spot)
Noda hitam matahari (sun spot) pertama kali dilihat
oleh Galileo Galilei dan Schiener. Noda hitam matahari (sun spot) terjadi
akibat aliran gas panas dari inti matahari tidak sampai ke permukaan fotosfer,
karena pengaruh megnetik pada Matahari. Daerah ini suhunya sekitar 1.500˚C
lebih rendah dari sekitarnya sehingga tampak seperti bintik hitam. Noda hitam
Matahari dapat mengakibatkan musin dingin di Bumi lebih panjang.
Letak, ukuran dan banyak noda hitam Matahari tidak
tetap. Diameter bintik Matahari dapat mencapai 80 km, atau melebihi luas
permukaan bumi. Noda hitam Matahari timbul dan kemudian menghilang dalam waktu
tertentu, yang disebut daur noda Matahari. Daur noda Matahari mempunyai siklus
sekitar 11 tahun.
c. Lidah Api
Merupakan massa proton dan electron atom hydrogen yang
bergerak dengan kecepatan tinggi. Lidah api tampak sebagai juluran-juluran gas
pada permukaan fotosfer. Masa partikel tersebut dapat mencapai Bumi dalam waktu
10 menit.
Sebelum masuk ke Bumi, pancaran partikel itu bertahan
oleh sabuk Van Allen yaitu suatu sabuk radiasi yang mengelilingi bumi. Pancaran
partikel yang lolos masuk ke atmosfer Bumi itu di sebut aurora. Aurora di
belahan utara Bumi di sebut auror borealis, aurora dibelahan selatan di sebut
aurora australis. Hamburan warna tersebut timbul karena pertikel-partikel dari
Matahari bertabrakan dengan atom oksigen dan nitrogen di lapisan atas atmosfer
Bumi.
Hamburan partikel juga dapat mempengaruhi lapisan
ionosfer Bumi. Akibatnya, komunikasi gelombang radio menjadi gangguan.
d. Matahari Sebagai Pemancar Radio
Matahari dapat mengeluarkan
gelombang radio dengan panjang gelombang 1 cm - 15 m. gelombang ini
mengakibatkan adanya gangguan muatan listrik di atmosfer Bumi, terutama pada
lapisan ionoster. Akibatnya, akan menggangu siaran radio, televisi, magnet dsb.
Akibat rotasi.
Pengaruh Rotasi dan
Revolusi Bumi
Pengaruh akibat
Rotasi Bumi
1. Pergantian Siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
4. pembelokan arah angin
5. pembelokan arus laut
6. peredaran semu harian benda-benda langit
1. Pergantian Siang dan malam
2. Perbedaan waktu
3. Perbedaan percepatan gravitasi bumi
4. pembelokan arah angin
5. pembelokan arus laut
6. peredaran semu harian benda-benda langit
Pengaruh akibat
Revolusi Bumi
1. Pergantian musim
2. perbedaan lamanya siang dan malam
3. Gerak semu matahari
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
1. Pergantian musim
2. perbedaan lamanya siang dan malam
3. Gerak semu matahari
4. Terlihatnya rasi bintang yang berbeda dari bulan ke bulan
Akibat revolasi
1) Adanya perubahan lamanya waktu siang dan malam
Negara-negara di belahan bumi utara dan selatan memiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Selain diakibatkan oleh sudut kemiringan poros bumi, juga diakibatkan oleh revolusi bumi. Kenapa ? Karena dalam berevolusi, bumi dapat terletak di apotema atau hipotema.
Tahu ngga apotema dan hipotema itu ? Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya yakni titik terdekat bumi dengan matahari
2) Adanya perubahan rasi bintang
Coba kamu lihat langit malam pada bulan yang berbeda-beda. Pasti bentuknya berbeda-beda kan ? Pada bulan ini di langit ada rasi bintang waluku, pada bulan berikutnya ada rasi bintang scorpio, dan seterusnya. Nah hal ini disebabkan oleh revolusi bumi juga.
3) Adanya gerak semu tahunan matahari
Gerak semu tahunan yakni gerak berubahnya posisi matahari. Maksud ? Kalo ngga maksud begini logikanya. Misal ada dua gunung. Nah pada bulan Januari, matahari hari terbit di samping gunung yang pertama. Pada bulan april, matahari terbit diantara kedua gunung. Pada bulan juli ada disamping gunung kedua. Lalu pada oktober kembali berada di antara gunung itu. Kemudian pada bulan desember ada pada samping gunung pertama. Dan seterusnya.
4) Adanya perubahan musim
Perubahan musim yang terdiri dari 4 musim yakni dingin,semi,gugur, dan panas hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Sayang, indonesia tidak memiliki keempat musim itu karena indonesia berada di daerah katulstiwa.
5) Ditetapkannya kalender masehi
Coba saja kalau bumi tidak berevolusi. Pasti tidak ada kalender masehi kan?
Negara-negara di belahan bumi utara dan selatan memiliki perbedaan lamanya waktu siang dan malam. Selain diakibatkan oleh sudut kemiringan poros bumi, juga diakibatkan oleh revolusi bumi. Kenapa ? Karena dalam berevolusi, bumi dapat terletak di apotema atau hipotema.
Tahu ngga apotema dan hipotema itu ? Apotema adalah titik terjauh bumi dengan matahari sedangkan hipotema kebalikannya yakni titik terdekat bumi dengan matahari
2) Adanya perubahan rasi bintang
Coba kamu lihat langit malam pada bulan yang berbeda-beda. Pasti bentuknya berbeda-beda kan ? Pada bulan ini di langit ada rasi bintang waluku, pada bulan berikutnya ada rasi bintang scorpio, dan seterusnya. Nah hal ini disebabkan oleh revolusi bumi juga.
3) Adanya gerak semu tahunan matahari
Gerak semu tahunan yakni gerak berubahnya posisi matahari. Maksud ? Kalo ngga maksud begini logikanya. Misal ada dua gunung. Nah pada bulan Januari, matahari hari terbit di samping gunung yang pertama. Pada bulan april, matahari terbit diantara kedua gunung. Pada bulan juli ada disamping gunung kedua. Lalu pada oktober kembali berada di antara gunung itu. Kemudian pada bulan desember ada pada samping gunung pertama. Dan seterusnya.
4) Adanya perubahan musim
Perubahan musim yang terdiri dari 4 musim yakni dingin,semi,gugur, dan panas hanya terjadi di belahan bumi utara dan selatan. Sayang, indonesia tidak memiliki keempat musim itu karena indonesia berada di daerah katulstiwa.
5) Ditetapkannya kalender masehi
Coba saja kalau bumi tidak berevolusi. Pasti tidak ada kalender masehi kan?
5. bulan sebagai
satelit.
A. gerhana bulan
Gerhana bulan
Gerhana bulan
Diagram gerhana bulan: Bayangan bumi yang menutupi bulan
Gerhana bulan terjadi saat
sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh
bayangan bumi. Itu terjadi bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama,
sehingga sinar Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Dengan penjelasan lain, gerhana bulan muncul bila
bulan sedang beroposisi dengan matahari. Tetapi karena kemiringan
bidang orbit bulan terhadap
bidang ekliptika sebesar 5°[1], maka tidak setiap oposisi bulan dengan Matahari akan mengakibatkan
terjadinya gerhana bulan. Perpotongan bidang orbit bulan dengan bidang
ekliptika akan memunculkan 2 buah titik potong yang disebut node, yaitu titik di mana bulan
memotong bidang ekliptika. Gerhana bulan ini akan terjadi saat bulan beroposisi
pada node tersebut. Bulan membutuhkan waktu
29,53 hari untuk bergerak dari satu titik oposisi ke titik oposisi lainnya.
Maka seharusnya, jika terjadi gerhana bulan, akan diikuti dengan gerhana Matahari karena kedua node tersebut terletak pada garis yang
menghubungkan antara Matahari dengan bumi.
Sebenarnya, pada peristiwa gerhana bulan,
seringkali bulan masih dapat terlihat. Ini dikarenakan masih adanya sinar Matahari
yang dibelokkan ke arah bulan oleh atmosfer bumi. Dan kebanyakan sinar yang dibelokkan ini
memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana
bulan, bulan akan tampak berwarna gelap, bisa berwarna merah tembaga, jingga,
ataupun coklat.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat
atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana
bulan (salat khusuf).[rujukan?]
GERHANA MATAHARI
Gerhana matahari
Diagram gerhana Matahari: bulan menutupi Matahari pada siang hari
Gerhana Matahari terjadi ketika
posisi bulan terletak di
antara Bumi dan Mataharisehingga menutup sebagian
atau seluruh cahaya Matahari. Walaupun Bulan lebih kecil, bayangan Bulan mampu
melindungi cahaya Matahari sepenuhnya karena Bulan yang berjarak rata-rata
jarak 384.400 kilometer dari Bumi lebih dekat dibandingkan Matahari yang
mempunyai jarak rata-rata 149.680.000 kilometer.
Gerhana Matahari dapat dibagi
menjadi tiga jenis yaitu: gerhana
Matahari total,gerhana Matahari sebagian, dan gerhana Matahari cincin.
Sebuah gerhana Matahari dikatakan sebagai gerhana
total apabila saat puncak gerhana, piringan Matahari ditutup sepenuhnya oleh
piringan Bulan. Saat itu, piringan Bulan sama besar atau lebih besar dari
piringan Matahari. Ukuran piringan Matahari dan piringan Bulan sendiri
berubah-ubah tergantung pada masing-masing jarak Bumi-Bulan dan Bumi-Matahari.
Gerhana sebagian terjadi apabila piringan Bulan
(saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Pada
gerhana ini, selalu ada bagian dari piringan Matahari yang tidak tertutup oleh
piringan Bulan.
Gerhana cincin terjadi apabila piringan Bulan
(saat puncak gerhana) hanya menutup sebagian dari piringan Matahari. Gerhana
jenis ini terjadi bila ukuran piringan Bulan lebih kecil dari piringan
Matahari. Sehingga ketika piringan Bulan berada di depan piringan Matahari,
tidak seluruh piringan Matahari akan tertutup oleh piringan Bulan. Bagian
piringan Matahari yang tidak tertutup oleh piringan Bulan, berada di sekeliling
piringan Bulan dan terlihat seperti cincin yang bercahaya.
Gerhana Matahari tidak dapat berlangsung melebihi
7 menit 40 detik. Ketika gerhana Matahari, orang dilarang melihat ke arah
Matahari dengan mata telanjang karena hal ini dapat merusakkan mata secara
permanen dan mengakibatkan kebutaan.
Ketika gerhana bulan sedang berlangsung, umat Islam yang melihat
atau mengetahui gerhana tersebut disunnahkan untuk melakukan salat gerhana
bulan (salat khusuf).[rujukan?]
[Mengamati gerhana Matahari
Gerhana Matahari tahun 1999 di Perancis
Melihat secara langsung ke fotosfer matahari (bagian cincin terang dari Matahari) walaupun
hanya dalam beberapa detik dapat mengakibatkan kerusakan permanen retina mata karena radiasi
tinggi yang tak terlihat yang dipancarkan dari fotosfer. Kerusakan yang ditimbulkan
dapat mengakibatkan kebutaan. Mengamati gerhana Matahari membutuhkan pelindung
mata khusus atau dengan menggunakan metode melihat secara tidak langsung. Kaca
matasunglasses tidak aman
untuk digunakan karena tidak menyaring radiasi inframerah yang dapat merusak retina mata. Karena cepatnya
peredaran Bumi mengitari matahari, gerhana matahari tak mungkin berlangsung
lebih dari 7 menit dan 58 detik jadi jika ingin melihatnya lakukan sesegera
mungkin.
0 comments:
Post a Comment