1. Pengertian Laju Reaksi
Laju menyatakan seberapa
cepat atau seberapa lambat suatu proses berlangsung. Laju juga menyatakan
besarnya perubahan yang terjadi dalam satu satua waktu. Satuan waktu dapat
berupa detik, menit, jam, hari atau tahun.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
Reaksi kimia adalah proses perubahan zat pereaksi menjadi produk. Seiring dengan bertambahnya waktu reaksi, maka jumlah zat peraksi semakin sedikit, sedangkan produk semakin banyak. Laju reaksi dinyatakan sebagai laju berkurangnya pereaksi atau laju terbentuknya produk.
2. Ungkapan Laju Reaksi untuk Sistem Homogen
Untuk sistem homogen,
laju reaksi umum dinyatakan sebagai laju penguragan konsentrasi molar pereaksi
atau laju pertambahan konsentrasi molar produk untuk satu satuan waktu, sebagai
berikut:
Jika diketahui satuan
dari konsentrasi molar adalah mol/L. Maka satuan dari laju reaksi adalah
mol/L.det atau M/det.
3. Laju Rerata dan Laju
Sesaat
a. Laju rerata
Laju rerata adalah
rerata laju untuk selang waktu tertentu. Perbedaan antara laju rerata dengan
laju sesaat dapat diandaikan dengan laju kendaraan. Misalnya suatu kendaraan
menempuh jarak 300 km dalam 5 jam. Laju rerata kendaraan itu adalah 300 km/5
jam = 60 km/jam. Tentu saja laju kendaraan tidak selalu 60 km/jam. Laju sesaat
ditunjukkan oleh speedometer kendaraan.
b. Laju Sesaat
Laju sesaat adalah laju
pada saat tertentu. Sebagai telah kita lihat sebelumnya, laju reaksi berubah
dari waktu ke waktu. Pada umumnya, laju reaksi makin kecil seiring dengan
bertambahnya waktu reaksi. oleh karena itu, plot konsentrasi terhadap waktu
berbentuk garis lengkung, seperti gambar di bawah ini. Laju sesaat pada waktu t
dapat ditentukan dari kemiringan (gradien) tangen pada saat t tersebut,
sebagai berikut.
- Lukis garis singgung pada saat t
- Lukis segitiga untuk menentukan kemiringan
- laju sesaat = kemiringan tangen
Pengalaman menunjukan
bahwa serpihan kayu terbakar lebih cepat daripada balok kayu, hal ini berarti
bahwa laju reaksi yag sama dapat berlangsung dengan kelajuan yang berbeda,
bergantung pada keadaan zat pereaksi. Dalam bagian ini akan dibahas
faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi. Pengetahuan tentang hal ini
memungkinkan kita dapat mengendalikan laju reaksi, yaitu melambatkan reaksi
yang merugikan dan menambah laju reaksi yang menguntungkan.
1. Konsentrasi Pereaksi
Konsentrasi memiliki
peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besarkonsentrasi
pereaksi, maka tumbukan yang terjadi semakin banyak, sehingga menyebabkan laju
reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila semakin kecil konsentrasi pereaksi,
maka semakin kecil tumbukan yang terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi
pun semakin kecil.
2. Suhu
Suhu juga turut berperan
dalam mempengaruhi laju reaksi. Apabila suhu pada suatu rekasi yang berlangusng
dinaikkan, maka menyebabkan partikel semakin aktif bergerak, sehingga tumbukan
yang terjadi semakin sering, menyebabkan laju reaksi semakin besar. Sebaliknya,
apabila suhu diturunkan, maka partikel semakin tak aktif, sehingga laju reaksi
semakin kecil.
3. Tekanan
Banyak reaksi yang
melibatkan pereaksi dalam wujud gas. Kelajuan dari pereaksi seperti itu juga
dipengaruhi tekanan. Penambahan tekanan dengan memperkecil volume akan
memperbesar konsentrasi, dengan demikian dapat memperbesar laju reaksi.
4. Katalis
Katalis adalah suatu zat
yang mempercepat laju reaksi kimia pada suhu tertentu, tanpa mengalami
perubahan atau terpakai oleh reaksi itu sendiri. Suatu katalis berperan dalam
reaksi tapi bukan sebagai pereaksi ataupun produk. Katalis memungkinkan reaksi
berlangsung lebih cepat atau memungkinkan reaksi pada suhu lebih rendah akibat
perubahan yang dipicunya terhadap pereaksi. Katalis menyediakan suatu jalur
pilihan dengan energi aktivasi yang lebih rendah. Katalis mengurangi energi
yang dibutuhkan untuk berlangsungnya reaksi.
5. Luas Permukaan Sentuh
Luas permukaan sentuh
memiliki peranan yang sangat penting dalam laju reaksi, sebab semakin besar
luas permukaan bidang sentuh antar partikel, maka tumbukan yang terjadi semakin
banyak, sehingga menyebabkan laju reaksi semakin cepat. Begitu juga, apabila
semakin kecil luas permukaan bidang sentuh, maka semakin kecil tumbukan yang
terjadi antar partikel, sehingga laju reaksi pun semakin kecil. Karakteristik
kepingan yang direaksikan juga turut berpengaruh, yaitu semakin halus kepingan
itu, maka semakin cepat waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi; sedangkan semakin
kasar kepingan itu, maka semakin lama waktu yang dibutuhkan untuk bereaksi.
Laju reaksi
Kemolaran
Kemolaran adalah satuan
konsentrasi larutan yang menyatakan banyaknya mol zat terlarut dalam 1 liter
larutan
Kemolaran (M) sama
dengan jumlah mol (n) zat terlarut dibagi volume (v) larutan
Pengenceran larutan menyebabkan konsentrasi berubah
dengan rumusan :
dimana:
V1M1
: volume dan konsentrasi larutan asal
V2M2
: volume dan konsentrasi hasil pengenceran
Pencampuran larutan
sejenis dengan konsentrasi berbeda menghasilkan konsentrasi baru, dengan
rumusan :
Laju reaksi
menyatakan laju perubahan konsentrasi zat-zat komponen reaksi setiap satuan
waktu:
•
Laju pengurangan konsentrasi pereaksi per satuan waktu
•
Laju penambahan konsentrasi hasil reaksi per satuan waktu
•
Perbadingan laju perubahan
masing-masing komponen sama dengan perbandingan koefisien reaksinya
Pada reaksi :
N2(g) + 3 H2(g) Ã 2 NH3(g),
Laju reaksi :
- laju penambahan konsentrasi NH3
- laju pengurangan
konsentrasi N2 dan H2.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi Laju Reaksi
Laju reaksi
dipengaruhi oleh :
Suhu
Konsentrasi
Luas permukaan
sentuhan/ Ukuran partikel
Katalis
·
Suhu
Kenaikan suhu
dapat mempercepat laju reaksi karena dengan naiknya suhu energi kinetik
partikel zat-zat meningkat sehingga memungkinkan semakn banyaknya tumbukan
efektif yang menghasilkan perubahan
Hubungan
Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Hubungan ini
ditetapkan dari suatu percobaan, misal diperoleh data sebagai berikut:
Suhu (oC)
|
Laju reaksi (M/detik)
|
10
20
30
40
t
|
0,3
0,6
1,2
2,4
Vt
|
Hubungan
Kuntitatif perubahan suhu terhadap laju reaksi:
Dari data
diperoleh hubungan:
Setiap kenaikan
suhu 10 oC, maka laju mengalami kenaikan 2 kali semula, maka secara
matematis dapat dirumuskan
Dimana :
Vt = laju reaksi pada suhu t
Vo = laju reaksi pada suhu
awal (to)
·
Konsentrasi
Ilustrasi
Mana yang lebih mungkin terjadi
tabrakan, di jalan lenggang atau dijalanan padat?
?
Hubungan kuantitatif perubahan
konsentrasi dengan laju reaksi tidak dapat ditetapkan dari persamaan reaksi,
tetapi harus melalui percobaan.
Dalam penetapan laju reaksi
ditetapkan yang menjadi patokan adalah laju perubahan konsentrasi reaktan.
Ada reaktan yang perubahan konsentrasinya tidak
mempengaruhi laju reaksi:
Orde Reaksi
Pangkat perubahan konsentrasi
terhadap perubahan laju disebut orde reaksi
Ada reaksi berorde O, dimana tidak
terjadi perubahan laju reaksi berapapun
perubahan konsentrasi pereaksi.
Ada reaksi berorde 1, dimana
perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 2
kali.
Ada reaksi berorde 2, dimana laju
perubahan konsentrasi pereaksi 2 kali menyebabkan laju reaksi lebih cepat 4 kali, dst.
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju
reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2 laju
reaksi
konsentrasi
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju
reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Grafik hubungan perubahan konsentrasi terhadap laju
reaksi
Reaksi Orde 0
Reaksi Orde 1
Reaksi Orde 2
Untuk reaksi
A + B Ã C
Rumusan laju reaksi adalah :
V =k.[A]m.[B]n
Dimana :
k
= tetapan laju reaksi
m = orde reaksi untuk A
n = orde reaksi untuk B
Orde reakasi total = m + n
Rumusan laju reaksi
tersebut diperoleh dari percobaan.
Misalkan diperoleh data percobaan
untuk reaksi :
NO(g) + Cl2(g) Ã NOCl2(g)
Diperoleh data sebagai
berikut :
Perc
|
[NO] M
|
[Cl2] M
|
V M/s
|
1
2
3
4
|
0,1
0,1
0,2
0,3
|
0,1
0,2
0,1
0,3
|
4
16
8
?
|
Rumusan laju reaksi untuk reaksi
tersebut adalah :
V =
k.[NO]m.[Cl2]n
Orde NO
= m Orde
Cl2 = n
Percobaan 1 dan 3 Percobaan
1 dan 2
Maka
rumusan laju reaksinya adalah :
V=k.[NO]1.[Cl2]2
Harga k
diperoleh dengan memasukan salah satu data percobaan
Maka laju reaksi pada percobaan 4
adalah :
V=
k.[NO].[Cl2]2
V= 4.103.0,3.
0,32
V= 108
Ms-1
·
Luas Permukaan
Mana
yang lebih luas permukaannya?
Sepotong
tahu utuh atau sepotong tahu dipotong 4?
Perhatikan bahwa luas permukaan tahu
utuh lebih kecil dari tahu yang dipotong 4
Sekarang!
Mana yang lebih luas permukaannya,
gula berukuran butir kasar atau gula berukuran butiran halus?
Mana yang lebih mudah larut, gula
yang berukuran butir kasar atau yang berukuran butiran halus ?
Luas permukaan mempercepat laju
reaksi karena semakin luas permukaan zat, semakin banyak bagian zat yang saling
bertumbukan dan semakin besar peluang adanya tumbukan efektif menghasilkan
perubahan
Semakin luas permukaan zat, semakin
kecil ukuran partikel zat. Jadi semakin kecil ukuran partikel zat, reaksi pun
akan semakin cepat.
·
Katalis
Katalis adalah zat yang dapat
mempercepat laju reaksi.
Ada 2 jenis katalis :
1. Katalis aktif yaitu katalis yang ikut
terlibat reaksi dan pada akhir rekasi terbentuk kembali.
2. Katalis pasif yaitu katalis yang tidak
ikut bereaksi, hanya sebagai media reaksi saja.
Bagaimana
katalis bekerja akan dibahas pada teori tumbukan.
Kesetimbangan
kimia
Konsep Kesetimbangan Dinamis
Reaksi kesetimbangan adalah reaksi dimana zat-zat hasil reaksi ( produk ) dapat bereaksi kembali membentuk zat-zat semula ( reaktan ). Jadi reaksi berlangsung dua arah ( reversibel ) :
Ciri khas reaksi kesetimbangan
:
"Zat-zat ruas kiri ( reaktannya ) tidak pernah habis"
"Zat-zat ruas kiri ( reaktannya ) tidak pernah habis"
Pada saat terjadi kesetimbangan, maka harga
tetapan kesetimbangan ( Kc ) dapat ditentukan. Nilainya ditentukan dengan menggunakan
perbandingan konsentrasi zat-zatnya saat tercapai kesetimbangan.
dari bentuk persamaan di atas dapat disimpulkan :
Jika nikai K > 1 maka hasil/produk yang dihasilkan banyak
Jika nikai K < 1 maka hasil/produk yang dihasilkan sedikit
Hal PENTING yang perlu kalian ketahui !
Untuk reaksi yang sama harga Kc hanya dipengaruhi suhu.
Selama suhu tetap maka K tetap. Harga K berubah hanya
apabila suhunya berubah. perubahan harga K tergantung jenis reaksinya :
- Reaksi Endoterm ( menyerap kalor / delta H nya positif ) : K berbanding lurusdengan suhu. Artinya jika suhunya meningkat maka K nya juga meningkat dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya juga menurun.
- Reaksi Eksoterm ( melepas kalor / delta H nya negatif ) : K berbanding terbalikdengan suhu. Artinya jika suhunya meningkat maka K nya menurun dan sebaliknya jika suhunya menurun maka K nya meningkat.
Membandingkan harga K dengan beberapa reaksi :
- Jika reaksi dibalik maka K menjadi 1/K
- Jika reaksinya dikalikan n maka K menjadi Kn
- Jika reaksinya dibagi n maka K menjadi akar n nya K
- Jika dua reaksi atau lebih dijumlahkan maka harga K tiap-tiap reaksi dikalikan
Diketahui tetapan kesetimbangan 2 reaksi sebagai
berikut :
Kc nya berturut-turut adalah 4 dan 8 maka tetapan kesetimbangan bagi reaksi :
Kc nya berturut-turut adalah 4 dan 8 maka tetapan kesetimbangan bagi reaksi :
adalah
!
Untuk mengetahui perubahan nilai tetapan kesetimbangan ( K ) yang kita perhatikan adalah senyawa yang spesifik yang ada untuk tiap-tiap reaksi.
untuk reaksi pertama yang kita perhatikan perubahannya adalah senyawa B karena senyawa B tidak ada pada reaksi ke dua. Senyawa B yang mula-mula di ruas kiri menjadi di ruas kanan dan dikalikan 2 (karena angka koefisiennya berubah dari 1 menjadi 2 berarti berubah menjadi dua kalinya).
maka reaksinya ditulis :
karena dibalik maka K = 4 menjadi K = 1/4 kemudian dikalikan 2 maka K = 1/4 berubah lagi menjadi kuadratnya K = (1/4)2 = 1/16
untuk reaksi kedua tidak mengalami perubahan karena senyawa spesifiknya yaitu senyawa D tetap ada di ruas kiri dan angka koefisiennya pun tetap = 1 sehingga K nya juga tetap 8. Dari reaksi pertama yang telah diubah dengan reaksi kedua digabung menjadi :
Untuk mengetahui perubahan nilai tetapan kesetimbangan ( K ) yang kita perhatikan adalah senyawa yang spesifik yang ada untuk tiap-tiap reaksi.
untuk reaksi pertama yang kita perhatikan perubahannya adalah senyawa B karena senyawa B tidak ada pada reaksi ke dua. Senyawa B yang mula-mula di ruas kiri menjadi di ruas kanan dan dikalikan 2 (karena angka koefisiennya berubah dari 1 menjadi 2 berarti berubah menjadi dua kalinya).
maka reaksinya ditulis :
karena dibalik maka K = 4 menjadi K = 1/4 kemudian dikalikan 2 maka K = 1/4 berubah lagi menjadi kuadratnya K = (1/4)2 = 1/16
untuk reaksi kedua tidak mengalami perubahan karena senyawa spesifiknya yaitu senyawa D tetap ada di ruas kiri dan angka koefisiennya pun tetap = 1 sehingga K nya juga tetap 8. Dari reaksi pertama yang telah diubah dengan reaksi kedua digabung menjadi :
senyawa yang sama di
ruas kiri dan kanan saling coret....
karena digabung maka nilai K = 1/16 dan K = 8 dikalikan sehingga menjadi :
K = 1/16 . 8 = 1/2
karena digabung maka nilai K = 1/16 dan K = 8 dikalikan sehingga menjadi :
K = 1/16 . 8 = 1/2
Pergeseran Kesetimbangan
Asas Le Chatelier
Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan) maka reaksi akanbergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi itu.
Pengaruh Konsentrasi
Asas Le Chatelier
Jika terhadap suatu kesetimbangan dilakukan suatu aksi (tindakan) maka reaksi akanbergeser untuk menghilangkan pengaruh aksi itu.
Pengaruh Konsentrasi
- Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan.
- Jika salah satu pereaksi/reaktan/senyawa di ruas kiri diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kiri/pereaksi/reaktan. Sebaliknya jika salah satu produk/hasil reaksi/ruas kanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke ruas kanan/produk/hasil reaksi.
Pengaruh Volume
- Jika volume diperbesar (pengenceran) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terbanyak atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbanyak.
- Jika volume diperkecil (pemekatan) maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil.
- Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan volume tidak akan menggeser kesetimbangan.
PENTING !! Angka koefisien reaksi dari zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAKmempengaruhi kesetimbangan yang mempengaruhi kesetimbangan adalah senyawa dalam bentuk larutan ( aq ) dan gas ( g ). Perhatikan contoh untuk pengaruh volume dan konsentrasi :
ke arah mana kesetimbangan bergeser jika suhu tetap :
a. ditambah BiCl3
b. ditambah air
c. ditambah BiOCl
d. ditambah HCl
e. ditambah NaOH
Jawab :
a. Penambahan BiCl3, salah satu pereaksi, akan menggeser kesetimbangan ke kanan
b. Penambahan air (memperbesar volume) akan menggeser kesetimbangan ke kanan karena koefisien ruas kanan lebih besar dari ruas kiri. Alasannya : koefisien ruas kiri = 1 yaitu koefisien BiCl3, ingat koefisien H2O tidak usah dihitung karena zat cair murni ( l ) sedangkan jumlah koefisien di ruas kanan = 2 yaitu koefisien dari HCl, ingat BiOCl tidak diperhitungkan karena bentuknya padat ( s ).
c. Penambahan BiOCl yang merupakan komponen padat tidak menggeser kesetimbangan.
d. Penambahan HCl, salah satu produk, akan menggeser kesetimbangan ke kiri.
e. Penambahan NaOH akan bereaksi dengan HCl yang berarti mengurangi salah satu produk, maka kesetimbangan akan bergeser ke kanan.
Pengaruh Tekanan
pengaruh tekanan berlawanan dengan pengaruh volume :
- Jika tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terkecil atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terkecil.
- Jika tekanan diperkecil maka kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi yang jumlah molekulnya terterbesar atau ke ruas yang jumlah angka koefiseinnya terbesar.
- Jika jumlah angka koefisien ruas kanan dan ruas kiri sama maka penambahan atau pengurangan tekanan tidak akan menggeser kesetimbangan.
INGAT !! sama dengan pengaruh volume pada pengaruh tekanan... Angka
koefisien reaksidari zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l
) TIDAK mempengaruhi kesetimbangan jadi tidak dihitung.
Pengaruh Suhu
Pengaruh Suhu
- Jika suhu sistem kesetimbangan dinaikkan maka reaksi sistem menurunkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang menyerap kalor (endoterm).
- Jika suhu sistem kesetimbangan diturunkan maka reaksi sistem menaikkan suhu dengan cara kesetimbangan bergeser ke pihak reaksi yang melepas kalor (eksoterm).
Contoh :
Ke arah mana kesetimbangan akan bergeser jika suhu dinaikkan !
Pada kenaikan suhu kesetimbangan akan bergeser ke arah reaksi endoterm ( delta H nya + ) :
a. Pada reaksi pertama kesetimbangan akan bergeser ke kiri karena reaksi pertama dari kiri ke kanan adalah reaksi eksoterm ( delta H nya - ) maka reaksi endotermnya kebalikannnya yaitu dari kanan ke kiri
b. Pada reaksi kedua kesetimbangan akan bergeser ke kanan karena reaksi kedua dari kiri ke kanan adalah reaksi endoterm ( delta H nya + ) maka reaksi endotermnya sudah sesuai yaitu dari kiri ke kanan
Pengaruh Katalisator
Dalam suatu reaksi kesetimbangan, pengaruh katalisator adalah mempercepat terjadinya reaksi sehingga reaksi maju dan reaksi baliknya sama-sama bertambah kuat. Oleh karena itu, katalisator tidak mempengaruhi susunan kesetimbangan akan tetapi mempercepat tercapainya keadaan setimbang.
Menentukan Tetapan Kesetimbangan ( Kc )
Memperdalam tentang tetapan kesetimbangan yang telah disinggung sebelumnya.
Tetapan kesetimbangan adalah hasil kali
konsentrasi setimbang zat di ruas kanan
dibagi hasil kali konsentrasisetimbang zat di
ruas kiri, masing-masing konsentrasi zat dipangkatkan dengan koefisien
reaksinya.
Persamaan tetapan kesetimbangannya adalah
:
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang sama "harganya tetap untuk suhu yang tetap"
zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAK disertakan dalam penyusunan tetapan kesetimbangan
BiOCl (s) dan H2O tidak disertakan dalam persamaan Kc karena bertutut-turut bentuknya zat padat (s) dan zat cair murni ( l ).
Tetapan kesetimbangan untuk reaksi yang sama "harganya tetap untuk suhu yang tetap"
zat padat murni ( s ) dan zat cair murni ( l ) TIDAK disertakan dalam penyusunan tetapan kesetimbangan
BiOCl (s) dan H2O tidak disertakan dalam persamaan Kc karena bertutut-turut bentuknya zat padat (s) dan zat cair murni ( l ).
Konsep
Kesetimbangan Dinamis
Pada reaksi
reversible (dapat balik) akan tercapai suatu kondisi dimana laju reaksi ke
kanan (pembentukan hasil reaksi) sama besar dengan reaksi ke kiri (pembentukan
kembali pereaksi)
Pada kondisi
ini secara makroskopis tidak terjadi perubahan, tetapi secara mikroskopis
reaksi terus berlangsung. Kondisi ini disebut
kesetimbangan dinamis.
Contoh sistem
yang mengalami keadaan
setimbang
dinamis adalah peristiwa penguapan air pada suatu botol yang
tertutup.
Pergeseran Kesetimbangan
Kimia
Azas Le
Chatelier :
“Bila suatu
keadaan setimbang menerima aksi, maka
keadaan setimbang tersebut akan bereaksi
untuk menghilangkan/ meminimalisasi pengaruh aksi tersebut”
Reaksi = -
Aksi
Cara sistem bereaksi
adalah dengan melakukan pergeseran ke kiri atau
ke kanan.
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran Kesetimbangan
Konsentrasi
Tekanan
Volume
Suhu
Katalis
·
Konsentrasi
Jika konsentrasi
diperbesar kesetimbangan bergeser ke
arah pihak lawan dan jika konsentrasi diperkecil kesetimbangan bergeser
ke arah zat itu sendiri. Contoh:
NO + NO2
« N2O3
Penambahan
konsentrasi NO atau NO2 menyebabkan reaksi bergeser ke ruas kanan,
konsentrasi N2O3
bertambah
·
Tekanan
Bila tekanan gas
diperbesar(volume diperkecil) maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah
mol/koefisien yang kecil.
Dan bila tekanan gas
diperkecil(volume diperbesar) maka kesetimbangan bergeser ke arah jumlah
mol/koefisien yang besar.
HANYA BERLAKU UNTUK GAS
N2(g) + 3H2(g) 2NH3(g)
n=4 n=2
·
Volume
Jika volume diperbesar
(tekanan diperkecil), maka kesetimbangan akan bergeser ke jumlah koefisien yang besar.
Jika volume diperkecil
(tekanan diperbesar), maka kesetimbangan akan bergeser
kejumlah koefisien yang kecil.
·
PENGARUH SUHU
(jika suhu diturunkan)
(jika suhu diturunkan)
N2O4(g) 2 NO2(g);
Tak berwarna Coklat
(jika suhu diturunkan)
N2O4(g) 2 NO2(g);
Tak berwarna Coklat
·
Katalisis
Katalis tidak
mempengaruhi keadaan setimbang, katalis berpengaruh pada kecepatan tercapainya
keadaan setimbang
0 comments:
Post a Comment