Sunday 24 February 2013

Sinopsis "Perahu Kertas"




Kisah ini dimulai dengan Keenan, seorang remaja pria yang baru lulus SMA, yang selama enam tahun tinggal di Amsterdam bersama neneknya. Keenan memiliki bakat melukis yang sangat kuat, dan ia tidak punya cita-cita lain selain menjadi pelukis, tapi perjanjiannya dengan ayahnya memaksa ia meninggalkan Amsterdam dan kembali ke Indonesia untuk kuliah. Keenan diterima berkuliah di Bandung, di Fakultas Ekonomi. 

Di sisi lain, ada Kugy, cewek unik cenderung eksentrik, yang juga akan berkuliah di universitas yang sama dengan Keenan. Sejak kecil, Kugy menggila-gilai dongeng. Tak hanya koleksi dan punya taman bacaan, ia juga senang menulis dongeng. Cita-citanya hanya satu: ingin menjadi juru dongeng. Namun Kugy sadar bahwa penulis dongeng bukanlah profesi yang meyakinkan dan mudah diterima lingkungan. Tak ingin lepas dari dunia menulis, Kugy lantas meneruskan studinya di Fakultas Sastra.
 

Kugy dan Keenan dipertemukan lewat pasangan Eko dan Noni. Eko adalah sepupu Keenan, sementara Noni adalah sahabat Kugy sejak kecil. Terkecuali Noni, mereka semua hijrah dari Jakarta, lalu berkuliah di universitas yang sama di Bandung.Mereka berempat akhirnya bersahabat karib.
 

Lambat laun, Kugy dan Keenan, yang memang sudah saling mengagumi, mulai mengalami transformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untuk mengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidak memungkinkan. Kugy sudah punya kekasih, cowok mentereng bernama Joshua, alias Ojos (panggilan yang dengan semena-mena diciptakan oleh Kugy). Sementara Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kurator muda bernama Wanda.
 

Persahabatan empat sekawan itu mulai merenggang. Kugy lantas menenggelamkan dirinya dalam kesibukan baru, yakni menjadi guru relawan di sekolah darurat bernama Sakola Alit. Di sanalah ia bertemu dengan Pilik, muridnya yang paling nakal. Pilik dan kawan-kawan berhasil ia taklukkan dengan cara menuliskan dongeng tentang kisah petualangan mereka sendiri, yang diberinya judul: Jenderal Pilik dan Pasukan Alit. Kugy menulis kisah tentang murid-muridnya itu hampir setiap hari dalam sebuah buku tulis, yang kelak ia berikan pada Keenan.
 

Kedekatan Keenan dengan Wanda yang awalnya mulus pun mulai berubah. Keenan disadarkan dengan cara yang mengejutkan bahwa impian yang selama ini ia bangun harus kandas dalam semalam. Dengan hati hancur, Keenan meninggalkan kehidupannya di Bandung, dan juga keluarganya di Jakarta. Ia lalu pergi ke Ubud, tinggal di rumah sahabat ibunya, Pak Wayan.
 

Masa-masa bersama keluarga Pak Wayan, yang semuanya merupakan seniman-seniman sohor di Bali, mulai mengobati luka hati Keenan pelan-pelan. Sosok yang paling berpengaruh dalam penyembuhannya adalah Luhde Laksmi, keponakan Pak Wayan. Keenan mulai bisa melukis lagi. Berbekalkan kisah-kisah Jenderal Pilik dan Pasukan Alit yang diberikan Kugy padanya, Keenan menciptakan lukisan serial yang menjadi terkenal dan diburu para kolektor.
 

Kugy, yang juga sangat kehilangan sahabat-sahabatnya dan mulai kesepian di Bandung, menata ulang hidupnya. Ia lulus kuliah secepat mungkin dan langsung bekerja di sebuah biro iklan di Jakarta sebagai copywriter. Di sana, ia bertemu dengan Remigius, atasannya sekaligus sahabat abangnya. Kugy meniti karier dengan cara tak terduga-duga. Pemikirannya yang ajaib dan serba spontan membuat ia melejit menjadi orang yang diperhitungkan di kantor itu.
 

Namun Remi melihat sesuatu yang lain. Ia menyukai Kugy bukan hanya karena ide-idenya, tapi juga semangat dan kualitas unik yang senantiasa terpancar dari Kugy. Dan akhirnya Remi harus mengakui bahwa ia mulai jatuh hati. Sebaliknya, ketulusan Remi juga akhirnya meluluhkan hati Kugy.
 

Sayangnya, Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali. Karena kondisi kesehatan ayahnya yang memburuk, Keenan terpaksa kembali ke Jakarta, menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.
 

Pertemuan antara Kugy dan Keenan tidak terelakkan. Bahkan empat sekawan ini bertemu lagi. Semuanya dengan kondisi yang sudah berbeda. Dan kembali, hati mereka diuji. Kisah cinta dan persahabatan selama lima tahun ini pun berakhir dengan kejutan bagi semuanya. Akhirnya setiap hati hanya bisa kembali pasrah dalam aliran cinta yang mengalir entah ke mana. Seperti perahu kertas yang dihanyutkan di parit, di empang, di kali, di sungai, tapi selalu bermuara di tempat yang sama. Meski kadang pahit, sakit, dan meragu, tapi hati sesungguhnya selalu tahu.
 

Diwarnai pergelutan idealisme, persahabatan, tawa, tangis, dan cinta, “Perahu Kertas” tak lain adalah kisah perjalanan hati yang kembali pulang menemukan rumahnya.
Judul Buku : Perahu Kertas
Penulis : Dewi “Dee” Lestari
Penerbit : Bentang Pustaka, 2009
Tebal : 444 hal.
Harga : Rp.69,000,-
ISBN : 978-979-1227-78-0
Sinopsis Resmi
Namanya Kugy. Mungil. Pengkhayal. dan berantakan. Dari benaknya mengalir untaian dongeng indah. Keenan belum pernah bertemu manusia seaneh itu.
Namanya Keenan. Cerdas. artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya mewujud lukisan-lukisan magis. Kugy belum pernah bertemu manusia seajaiban itu.
Dan kini mereka berhadapan diantara hamparan misteri dan rintangan. Akankah dongeng dan lukisan itu bersatu? Akankah hati dan impian mereka bertemu ?

satuan waktu menjadi tiga jenis seperti berikut.
1) Plot Lurus, Maju, atau Progresif
Plot sebuah novel dikatakan lurus, maju, atau progresif jika
peristiwa-peristiwa yang dikisahkan bersifat kronologis,
peristiwaperistiwa yang pertama diikuti oleh peristiwa-peristiwa
kemudian.
2) Plot Mundur, Sorot Balik atau Flash Back, Regresif
Plot Mundur adalah cerita yang langsung menyuguhkan
adeganadegan konflik, bahkan barangkali konflik yang telah
meruncing. Pembaca belum mengetahui situasi dan permasalahan
yang menyebabkan terjadinya konflik dan  pertentangan dalam
cerita tersebut.
3) Plot Campuran
Merupakan cerita yang di dalamnya tidak hanya mengandung plot
progresif saja, tetapi juga sering terdapat adegan-adegan sorot
balik.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa alur
merupakan jalinan urutan peristiwa yang membentuk cerita sehingga
cerita dapat berjalan beruntun, dari awal sampai akhir, dan pesan-pesan
pengarang dapat ditangkap oleh pembaca. Alur juga sebagai suatu jalur 16
lewatnya rentetan peristiwa yang merupakan rangkaian berurutan yang
berusaha memecahkan konflik di dalamnya
c. Penokohan
Istilah tokoh menunjuk pada dua pengertian. Pertama, tokoh
menunjuk individu-individu yang muncul dalam cerita. Kedua, tokoh
menunjuk pada pencampuran antara kepentingan-kepentingan,
keinginan, perasaan, dan prinsip moral yang membuat individu itu
berbeda (Staton, 2007: 33). Hampir setiap cerita memiliki tokoh
sentral, yaitu tokoh yang berhubungan dengan setiap peristiwa dalam
cerita dan peristiwa-peristiwa tersebut menimbulkan perubahan, baik
dalam diri tokoh maupun dalam sikap pembaca terhadap tokoh.
Berdasarkan kedudukannya, ada dua jenis tokoh dalam karya
sastra yaitu tokoh utama dan tokoh bawahan (Staton, 2007: 33). Tokoh
utama merupakan tokoh yang selalu ada dan relevan dalam setiap
peristiwa di dalam cerita tidak sentral, tetapi kehadiran tokoh ini sangat
penting untuk menunjang tokoh utama. Tokoh bawahan ini biasanya
hanya dimunculkan sekali atau beberapa kali dalam cerita dan dalam
porsi penceritaan yang relatif pendek.
Berkaitan dengan tokoh, Staton (2007: 34) mengemukakan
bahwa nama tokoh dapat menyiratkan arti dan sering pula bunyi nama
menyiratkan watak tokoh. Hal tersebut juga dapat dilihat di dalam
percakapan atau pendapat dari tokoh-tokoh lain di dalam cerita.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tokoh dalam suatu 17
cerita merupakan orang yang berperan dan terlibat langsung dalam
suatu cerita. Tokoh peran paling penting dalam suatu cerita sekaligus
orang yang langsung  mengalami secara langsung cerita yang ditulis
oleh pengarang.
d. Latar  
Latar atau  setting yang disebut juga landas tumpu, menyaran
pada pengertian tempat, hubungan waktu dan lingkungan sosial tempat
terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan  (Abrams dalam
Nurgiyantoro, 2009: 216).
Dari uraian di atas latar atau setting merupakan tempat kejadian
dalam suatu cerita. Latar tersebut berhubungan dengan waktu dan
lingkungan kejadian yang terdapat dalam cerita. Latar cerita adalah
lingkungan peristiwa, yaitu dunia cerita tempat terjadinya  peristiwa
(Staton, 2007: 35). Terkadang latar secara langsung mempengaruhi
tokoh, dan dapat menjelaskan tema. Staton mengelompokkan latar
bersama tokoh dan alur ke dalam fakta cerita sebab ketiga hal inilah
yang akan dihadapi dan dapat diimajinasi secara faktual oleh pembaca.
Salah satu bagian latar adalah latar belakang yang tampak
seperti gunung, jalan, dan pantai. Salah satu bagian latar yang lain
dapat berupa waktu seperti hari, minggu, bulan, dan tahun, iklim,
ataupun periode sejarah. Meskipun tidak melibatkan tokoh secara
langsung, tetapi latar dapat melibatkan masyarakat. Dalam berbagai
cerita dapat dilihat bahwa latar memiliki daya untuk memunculkan 18
tone dan  mood  emosional yang melingkupi sang tokoh. Staton
mengungkapkan bahwa tone emosional disebut dengan atmosfir, yaitu
unsur yang masih berkaitan dengan latar. Atmosfir merupakan cermin
yang merefleksikan suasana jiwa sang tokoh atau merupakan salah satu
bagian dunia yang berada di luar diri sang tokoh (Staton, 2007: 35-36).
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa latar atau setting
merupakan tempat kejadian dalam suatu cerita. Latar dalam suatu
cerita dapat dibedakan menjadi tiga antara lain: latar tempat kejadian,
latar suasana atau keadaan, dan latar waktu.
TEMA: PERSAHABATANPENOKOHAN:
Kugy
: Ceria, Periang, Cuek terhadap penampilannya, Tidak mudahmenyerah dan selalu serius, konyol, Pintar, Tertutup.
Keenan:
Pintar, Kharismatik, Serius, Tidak Mudah Menyerah, Besar Hati,Rendah Hati, Setia.
Noni
: Setia, Baik, Peduli terhadap Sahabatnya, Cemburuan, Pintar, Tegas, Pemaaf.
Eko
: Baik, Sopan, Besar Hati, Setia, Periang.
Wanda:
Pembohong, Penurut, Kaya Raya
Luhde:
Dewasa, Baik, Sopan, ramah, Pendiam, Puitis, Pengertian
Remigius:
Murah Hati, Pengertian, Peka, Baik, Peduli
Paman Wayan:
Baik, Murah Hati, rendah Diri, Tenang, PekaSETTING: Kost-an Noni, Ubud, Jakarta, Bandung, Amsterdam, Galeri Seni,Sakola AlitAMANAT: Hidup Ini Berputar, Jangan takut berubah menjadi yang bukankita untuk menjadi diri kita sendiri, ikuti Kata hati.



Tema dalam Novel
Perahu Kertas ini adalah tentang Cinta,Persahabatan dan Impian. Tema cinta menceritakan tentang cinta yang dipendam oleh Kugy danKeenan.Mereka saling mengangumi satu sama lain. Namun,keduanya sama-sama tak mampu untukmengungkapkannya, karena keadaan yang tidakmemungkinkan. Tema Persahabatan bercerita tentangpersahabatan Keenan,Kugy, Eko dan Noni. Tema impian menceritakan tentang Kugy yang ingin menjadi jadi juru dongeng. Sementara
Keenan bercita-cita menjadi seorang pelukis.  Namun, Kugy harus melewati hidup denganrealistis menjadi seorang copy writer, sementara Keenan malah harus berbalik arah cukup dratis, bekerjamengurusi perusahaan trading milik ayahnya. Tetapi,mereka selalu yakin denganmimpinya.Sudut pandang novel ini adalah sudut pandangorang ketiga.
Karena dalam novel ini si penulisbertindak sebagai pengamat, dan bukan termasuktokoh yang ada dalam cerita. Sudut pandang orangketiga ini dapat dilihat dari penggunaan kata diaatau mereka yang banyak terdapat dalam novelini.
Novel 
PerahuKertas ini menggunakan alur campuran.
Karena pada awal cerita diceritakan tentang Keenan yang barusaja pulang dari Amsterdam untukmelanjutkan kuliahnya di Indonesia(alur maju) pertengahan cerita
diceritakan tentang kehidupan Ibu Lena dan Pak Wayan saat masih muda (alurmundur)
Jalan cerita dari awal sampai selesai :
Introduction:
Ketika dikenalkan dengan tokoh utama yaituKeenan dan
Kugyserta sahabat Kugy yaitu Noni dan sepupu Keenan yaitu Eko.
Rising action: SaatKugy dan
Keenan saling mengagumi, mulai mengalamitransformasi. Diam-diam, tanpa pernah berkesempatan untukmengungkapkan, mereka saling jatuh cinta. Namun kondisi saat itu serba tidakmemungkinkan.
Kugy sudah punya kekasih yang bernama Ojos, sementara
Keenan saat itu dicomblangkan oleh Noni dan Eko dengan seorang kuratormuda bernama Wanda.Climax: Saat persahabatan antara
Kugy dan Noni merenggang, dan
Keenan yang mengundurkan diri dari Universitas-nya dan keluar dari rumah karena ayah Keenan tidak menyetujui Keenan untuk melukis di Galeri milik Wanda,akan tetapi Keenan hanya dibohongi oleh Wanda, sehingga ia pergi ke rumah Pak Wayan di Bali
Falling action: Saat
Keenan tidak bisa selamanya tinggal di Bali.
Karena kondisikesehatan ayahnya yang memburuk,
Keenan terpaksa kembali ke
Jakarta,menjalankan perusahaan keluarganya karena tidak punya pilihan lain.
Kugy dan Keenan bertemu kembali di
Jakarta pada saat acara pertunangan Eko dan Noni. Pagi
Jangan takut untuk bermimpi
Jadilah diri sendiri, (berputar menjadi sesuatuyang bukan kita demi menjadi diri kita lagi)
Ikuti kata hati anda (Kalau memang itu katahatimu, ikuti saja)




0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates