Disebut juga
karang batu (stony coral), yaitu hewan dari Ordo Scleractinia, yang mampu mensekresi CaCO3.[8] Karang batu termasuk ke dalam Kelas
Anthozoa yaitu anggota Filum Coelenterata yang hanya mempunyai stadium polip.[2] Dalam proses pembentukan terumbu
karang maka karang batu (Scleratina) merupakan penyusun yang paling penting
atau hewan karang pembangun terumbu.[10] Karang adalah hewan klonal yang
tersusun atas puluhan atau jutaan individu yang disebut polip.[8] Contoh makhluk klonal adalah tebu
atau bambu yang terdiri atas banyak ruas.[8]
Karang terumbu
Pembangun
utama struktur terumbu, biasanya disebut juga sebagai karang hermatipik (hermatypic
coral) atau karang yang menghasilkan kapur.[8] Karang terumbu berbeda dari karang
lunak yang tidak menghasilkan kapur, berbeda dengan batu karang (rock)
yang merupakan batu cadas atau batuan vulkanik.[8]
Terumbu karang
Ekosistem di
dasar laut tropis yang dibangun terutama oleh biota laut penghasil kapur (CaCO3)
khususnya jenis-jenis karang batu dan alga berkapur, bersama-sama dengan biota
yang hidup di dasar lainnya seperti jenis-jenis moluska, Krustasea, Echinodermata, Polikhaeta, Porifera, dan Tunikata serta biota-biota lain yang hidup bebas di perairan
sekitarnya, termasuk jenis-jenis Plankton dan jenis-jenis nekton.[6]
Berdasarkan letak[1]
Terumbu karang tepi
Terumbu
karang tepi atau karang penerus atau fringing reefs adalah jenis terumbu
karang paling sederhana dan paling banyak ditemui di pinggir pantai yang
terletak di daerah tropis. Terumbu karang tepi berkembang di mayoritas pesisir
pantai dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter
dengan pertumbuhan ke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan ban atau bagian endapan karang mati yang mengelilingi pulau. Pada
pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarah secara vertikal.
Terumbu karang penghalang
Secara umum,
terumbu karang penghalang atau barrier reefs menyerupai terumbu karang
tepi, hanya saja jenis ini hidup lebih jauh dari pinggir pantai. Terumbu karang
ini terletak sekitar 0.52 km ke arah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan
berkedalaman hingga 75 meter. Terkadang membentuk lagoon (kolom air) atau celah
perairan yang lebarnya mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang
tumbuh di sekitar pulau sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang
terputus-putus.
Contoh: Batuan Tengah (Bintan, Kepulauan Riau), Spermonde (Sulawesi Selatan), Kepulauan Banggai (Sulawesi Tengah).
Terumbu karang cincin
atolls
Terumbu
karang cincin atau attols merupakan
terumbu karang yang berbentuk cincin dan berukuran sangat besar menyerupai
pulau. Atol banyak ditemukan pada daerah tropis
di Samudra
Atlantik. Terumbu
karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-pulau vulkanik yang tenggelam sehingga tidak
terdapat perbatasan dengan daratan.
Terumbu karang datar
Terumbu
karang datar atau gosong terumbu (patch reefs), kadang-kadang disebut
juga sebagai pulau datar (flat island). Terumbu ini tumbuh dari bawah ke
atas sampai ke permukaan dan, dalam kurun waktu geologis, membantu pembentukan
pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau vertikal
dengan kedalaman relatif dangkal.
Berdasarkan zonasi
Terumbu yang menghadap angin
Terumbu yang
menghadap angin (dalam bahasa Inggris: Windward reef) Windward
merupakan sisi yang menghadap arah datangnya angin.[1] Zona ini diawali oleh lereng
terumbu yang menghadap ke arah laut lepas.[1] Di lereng terumbu, kehidupan karang
melimpah pada kedalaman sekitar 50 meter dan umumnya didominasi oleh karang
lunak.[1] Namun, pada kedalaman sekitar 15
meter sering terdapat teras terumbu yang memiliki kelimpahan karang keras yang
cukup tinggi dan karang tumbuh dengan subur.[1]
Mengarah ke
dataran pulau atau gosong terumbu, di bagian atas teras terumbu terdapat
penutupan alga koralin yang cukup luas di punggungan bukit terumbu tempat
pengaruh gelombang yang kuat.[1] Daerah ini disebut sebagai pematang
alga.[1] Akhirnya zona windward
diakhiri oleh rataan terumbu yang sangat dangkal.[1]
Terumbu yang membelakangi angin
Terumbu yang
membelakangi angin (Leeward reef) merupakan sisi yang membelakangi arah
datangnya angin.[1] Zona ini umumnya memiliki hamparan
terumbu karang yang lebih sempit daripada windward reef dan memiliki
bentangan goba (lagoon) yang cukup lebar.[1] Kedalaman goba biasanya kurang dari
50 meter, namun kondisinya kurang ideal untuk pertumbuhan karang karena
kombinasi faktor gelombang dan sirkulasi air yang lemah serta sedimentasi yang
lebih besar.[1]
Kerusakan terumbu karang
Indonesia
merupakan negara yang mempunyai potensi terumbu karang terbesar di dunia.[9] Luas terumbu karang di Indonesia
diperkirakan mencapai sekitar 60.000 km2.[9] Hal tersebut membuat Indonesia menjadi negara pengekspor terumbu
karang pertama di dunia.[9] Dewasa ini, kerusakan terumbu
karang, terutama di Indonesia meningkat secara pesat.[9] Terumbu karang yang masih
berkondisi baik hanya sekitar 6,2%.[9] Kerusakan ini menyebabkan meluasnya
tekanan pada ekosistem terumbu karang alami.[9] Meskipun faktanya kuantitas
perdagangan terumbu karang telah dibatasi oleh Convention on International
Trade in Endangered Species of Wild Fauna and Flora (CITES), laju
eksploitasi terumbu karang masih tinggi karena buruknya sistem penanganannya.[3]
- membuang sampah ke laut dan pantai yang dapat mencemari air laut
- membawa pulang ataupun menyentuh terumbu karang saat menyelam, satu sentuhan saja dapat membunuh terumbu karang
- pemborosan air, semakin banyak air yang digunakan maka semakin banyak pula limbah air yang dihasilkan dan dibuang ke laut.
- penggunaan pupuk dan pestisida buatan, seberapapun jauh letak pertanian tersebut dari laut residu kimia dari pupuk dan pestisida buatan pada akhinya akan terbuang ke laut juga.
- Membuang jangkar pada pesisir pantai secara tidak sengaja akan merusak terumbu karang yang berada di bawahnya.
- terdapatnya predator terumbu karang, seperti sejenis siput drupella.
- penambangan
- pembangunan pemukiman
- reklamasi pantai
- polusi
- penangkapan ikan dengan cara yang salah, seperti pemakaian bom ikan
0 comments:
Post a Comment