AUGUSTE COMTE
·
Latar Belakang (Riwayat Hidup)
Auguste Comte yang lahir di Montpililer,
Perancis pada 19 Januari 1798, adalah anak seseorang bangsawan yang berasal
dari keluarga berdarah Katolik. Namun, di perjalanan hidupnya Comte tidak
menunjukkan loyalitasnya terhadap kebangsawanannya juga kepada Katoliknya dan hal
tersebut merupakan pengaruh suasana pergolakan social, intelektual dan politik
pada masanya.
·
Pandangan Terhadap Sosiologi
Auguste Comte, melihat perubahan-perubahan yang disebabkan adanya ancaman
terhadap tatanan social, menganggap bahwa perubahan tersebut tidak saja
bersifat positif seperti berkembangnya demokratisasi dalam masyarakat, tetapi
juga berdampak negative. Salah satu dampak negative tersebut adalah terjadinya
konflik antarkelas dalam masyarakat. Menurut Comte konflik-konflik tersebut
terjadi karena hilangnya norma atau pegangan (normless) bagi masyarakat dalam
bertindak. Comte berkaca dari apa yang terjadi dalam masyarakat Perancis ketika
itu (abad ke-19). Setelah pecahnya Revolusi Perancis, masyarakat Perancis
dilanda konflik antarkelas. Comte melihat hal itu terjadi karena masyarakat
tidak lagi mengetahui bagaimana mengatasi perubahan akibat revolusi dan
hukum-hukum apa saja yang dapat dipakai untuk mengatur tatanan social
masyarakat.
·
Hasil Karya
Comte menganggap pernikahannya dengan Caroline merupakan kesalahan
terbesar, berlanjutnya kehidupan Comte yang mulai memiliki kestabilan emosi
ditahun 1830 tulisannya mengenai “Filsafat Positif” (Cours de Philosohie
Positiv) terbit sebagai jilid pertama, terbitan jilid yang lainnya bertebaran
hingga tahun 1842.
Tiga hal ini dapat menjadi ciri pengetahuan seperti apa yang sedang Comte bangun, yatu :
1. Membenarkan dan menerima gejala sebagai kenyataan.
2. Mengumpulkan dan mengklasifikasi gejala itu menurut hokum yang menguasai
mereka.
3. Memprediksi fenomena-fenomena yang akan dating berdasarkan hokum-hukum itu dan mengambil tindakan yang dirasa bermanfaat.
3. Memprediksi fenomena-fenomena yang akan dating berdasarkan hokum-hukum itu dan mengambil tindakan yang dirasa bermanfaat.
ALBION WOODBURRY SMALL (11 Mei
1854 – 24 Maret 1926)
·
LATAR BELAKANG
Albion Woodburry Small lahir pada tanggal 11 Mei 1584 di Buckfield, Maine. Ia pernah bersekolah di
Andover Newton Theological School pada tahun 1876-1879. Setelah lulus
dari Andover Newton Theological School, Albion Woodburry Small melanjutkan
pendidikannya di Universitas Leipzig dan Universitas Berlin. Ia mempelajari
tentang sejarah, ekonomi social dan politik.
Pada tahun 1888 sampai dengan tahun 1889, Albion Woodburry Small belajar sejarah di John Hopkins University di Baltimore, Maryland. Pada waktu yang sama Albion Woodburry Small juga mengajar di Univrsitas Colby.
·
PENGERTIAN SOSIOLOGI MENURUT ALBION WOODBURRY
SMALL
Albion Woodburry Small mengemukakan pengertian sosiologi sebagai
kepentingan social yang menyatakan bahwa kepentingan berada ditangan manusia
pribadi mapun kelompok dan dapat dikategorikan kedalam masalah-masalah seperti
kesehatan, kekayaan, pengetahuan, keindahan, kebenaran dan sebagainya.
Masyarakat dianggap sebagai hasil kegiatan manusia untuk memenuhi
kepentingan-kepetingannya.
·
HASIL-HASIL KARYA ALBION WOODBURRY SMALL
Hasil karya Albion Woodburry Small sebagai seorang sejarahwan sosiologi
diantaranya yaitu :
1. “Introduction To The Study Of Society”(1894)
1. “Introduction To The Study Of Society”(1894)
2. “General Sociology”(1905)
3. “The Meaning Of The Social Science”(1910)
4. “Origins Of Sociology”(1924)
GEORGE SIMMEL
·
Asal Dan Silsilah George Simmel
Simmel adalah seorang filosof dan sosiolog dari Jerman yang lahir di pusat
kota Berlin pada tanggal 1Maret 1858, anak dari 7 bersaudara. Ayahnya adalah
pengusaha sukes dari Yahudiyang beraliran katolik, sedangkan ibunya
mengkonversi ke aliran protestan. Ayahnya meninggal saat Simmel masih muda,
lalu Julius Friedlander ditunjuk sebagai walinya. Friedlander adalah teman dari
keluarga Simmel dan pendiri penerbit internasional.
·
Pendapat Simmel Tentang Sosiologi
Menurut Simmel, sosiologi adalah:
v Sosiologi adalah ilmu pengetahuan khusus yang merupakan satu-satunya ilmu
analisis yang abstrak diantara semua ilmu kemasyarakatan.
v Secara spesifik sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kedinamisan
bentuk proses kebudayaan yang menekankan hubungan interaksi social antar
individu atau antar masyarakat dimana keduanya adalah unsure yang saling
ketergantungan dan saling mempengaruhi.
·
Hasil Karya Simmel
Selama hidunya, Simmel menerbitkan 22 buku yang terdiri atas 200 esay dan
dan artikel. Diantaranya:
Philosophie des Geldes (1900)
Philosophie des Geldes (1900)
Soziologie (1908)
Uber Soziale Differenzing: Soziologie Undpsykologische Untersuchungen,
Leipzig (1890)
Probleme der Geschichtsphilosopie: Eine Erkenntnistheoretische Studie,
Leipzig (1892)
Hauptprobleme der Phiosophie (1910)
Philosophische Cultur (1911)
Lebesanschauung (1918)
Concerning Social Differentiation (1890)
Conflict of Modern Cultur (1918)
IBNU KHALDUN (1332-1406 )
·
Latar Belakang Pendidikan Ibnu Khaldun
Seorang sarjana sosiologi dari
Italia, Gumplowiez melalui penelitiannya yang cukup panjang, berpendapat, ”Kami
ingin membuktikan bahwa sebelum Auguste Comte (1798-1857M) dan Giovani Vico
(1668-1744M) telah datang seorang muslim yang tunduk pada ajaran agamanya. Dia
telah mempelajari gejala-gejala sosial dengan akalnya yang cemerlang. Apa yang
ditulisnya itulah yang kini disebut sosiologi. (Gumplowiez, Ibnu Khaldun,
Arabischersoziologe des 14 jahrundert. Dalam ‘Sociologigsche
Essays:PP.201-202).
Ia lahir di Tunisia pada
tanggal 27 Mei 1332 M (1 Ramadhan 732 H), tetapi sebenarnya ia dari
Seville,Spanyol. Sejak kecil, ia sudah hafal Al-Qur’an. Di tanah kelahirannya
itu ia mempelajari syari’at (tafsir, hadits, tauhid, fiqih) fisika dan
matematika. Saat itu Tunisia telah menjadi pusat perkembangan ilmu di Afrika
Utara.
·
Karya-karya Ibnu Khaldun
Sebagai sejarawan dan filsuf,
ia memusatkan perhatiannya pada kegiatan menulis dan mengajar. Saat itulah
karya besar lahir dari tangannya, yaitu :
1. Sebuah kitab Al-Ibrar wa Diwan Al-Mubtada’ wa Al-Khabar fi Ayyamal Al-‘Arab
wa Al-Ajam wa al-Barbar atau yang sering disebut Al-Ibrar (Sejarah Umum),
terbitan Kairo tahun 1284. Kitab ini terdiri atas 7 jilid yang berisi tentang
kajian sejarah yang didahului oleh Muqaddimah (jilid I), yang berisi tentang
pembahasan masalah-masalah sosial manusia.
2. Muqaddimah (yang sebenarnya merupakan pembuka kitab Al-Ibrar)
popularitasnya melebihi kitab itu sendiri. Muqaddimah membuka jalan menuju
pembahasan ilmu-ilmu sosial. Menurut pendapatnya, politik tidak bisa dipisahkan
dari kebudayaan, dan masyarakat dibedakan atas masyarakat desa (hadarah) dan
kota (badawah). 3.
Sejumlah kitab yang bernilai tinggi diantaranya
At-Ta’rif bi Ibn Khaldun (autobiografi, catatan dan kitab sejarahnya) dan kitab
teologi yaitu Lubabal Al-Muhassal Afkar Usul Ad-Din
·
Pengertian Sosiologi
Dalam Muqaddimah ini pula Ibnu
Khaldun menampakkan diri sebagai ahli sosiologi dan sejarah. Menurutnya
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang solidaritas sosial. Teori
pokoknya dalam sosiologi umum dan politik adalah konsep ashabiyah (solidaritas
sosial). Asal-usul solidaritas sosial adalah ikatan darah yang disertai
kedekatan hidup bersama. Hidup bersama juga dapat mewujudkan solidaritas yang
sama kuat dengan ikatan darah.
William Fielding Ogburn
·
Latar Belakang
William Fielding Ogburn lahir di Butler, Georgia pada tanggal 29 Juni 1886.
Setelah beliau lulus dari Universitas Penyalur Tekstil, Georgia pada tahun
1905, beliau menginginkan untuk memasuki pekerjaan professional. Ogburn
kemudian memulai studinya pada bidang sosiologi. Beliau adalah seorang profesor
sosiologi di sebuah Perguruan Tinggi di Portland, Oregon. Selama 4 tahun beliau
berda di sana. Kemudian beliau kembali ke Universitas Columbia. Pada tahun
1927, Ogburn dipanggil ke Chicago untuk mengajar pada sebuah Perguruan Tinggi.
Beliau menerima gelar akademis kehormatan LL.D dari almamaternya dan juga dari
Universitas Carolina Utara.
·
Pengertian Sosiologi
Menurut William Fielding Ogburn, Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah
terhadap interaksi sosial dan hasil yang sebenarnya yaitu organisasi sosial.
Beliau berusaha memberikan pengertian tertentu, walaupun beliau tidak memberi
definisi tentang perubahan sosial. Beliau berpendapat bahwa ruang lingkup
perubahan social mencakup unsur kebudayaan yang materiil dan immaterial, dengan
menekankan pengaruh yang besar dari unsur-unsur kebudayaan yang materiil
terhadap unsur-unsur immaterial.
·
Ajaran-Ajaran Pokok
Beliau berpendapat bahwa faktor-faktor penyebab terjadinya perubahan suatu
kebudayaan adalah :
1. Discovery (penemuan-penemuan)
Ogburn mengemukakan ada sebanyak 150 perubahan sosial yang disebabkan oleh
adanya radio.
2. Invensi
Ogburn mencatat ada 148 invensi atau penemuan semacamnya. Tiga bentuk efek dari invensi yaitu :
Ogburn mencatat ada 148 invensi atau penemuan semacamnya. Tiga bentuk efek dari invensi yaitu :
a) Dispensasi (efek beruntung) dari sebuah invensi mekanik.
b) Sukses (efek sosial) lanjutan dari sebuah invensi.
c) Konvergensi (munculnya beberapa pengaruh dari beberapa invensi secara
bersama.
3. Difusi
Yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
Yaitu penyebaran unsur-unsur budaya dari suatu kelompok ke kelompok lainnya.
4. Akumulasi
5. Penyesuaian
Max Weber (1864
– 1920)
Max Weber
seorang sosiolog, ahli ekonomi, sekaligus ahli ilmu politik dari Jerman. Ia
menghabiskan waktunya untuk mengajar di beberapa tempat, antara lain di Berlin,
Freiburg, Munich, dan Heidelberg. Salah satu minat besar Weber adalah
keinginannya untuk mengembangkan metodologi bagi ilmu-ilmu sosial.
Karya-karyanya sangat memberikan pengaruh terhadap para ahli ilmu sosial abad
dua puluh. Dalam analisis sosiologis ia mengajukan apa yang disebutnya sebagai
“idea types”, yakni model umum dari situasi sejarah yang dapat dipakai sebagai
dasar pembandingan antarmasyarakat. Ia melawan para penganut Marx ortodoks saat
itu yang mengatakan bahwa ekonomi merupakan faktor yang penting dan sangat
menentukan dalam kehidupan sosial.
Weber menekankan
peran nilai-nilai religius, ideologi, dan pemimpin kharismatik dalam memelihara
kondisi masyarakat. Dalam karyanya, Protestant Ethic and the Spirit of
Capitalism (1920) ia mengembangkan
suatu tesis mengenai keterkaitan yang erat antara gagasan asketis sebagaimana
dikembangkan dalam Calvinisme dan kemunculan lembaga-lembaga kapitalis. Ia
merupakan tokoh yang cukup berpengaruh dalam penggunaan statistik sosiologi
dalam studi kebijakan ekonomi. Diantara karyanya yang lain adalah Wirtschaft
und Gesellschaft (Ekonomi dan
Masyarakat) serta General Economic History
Herbert Spencer
(1820 – 1903)
Herbert Spencer
lahir di Inggris pada tahun 1820. selain bidang matematika dan pengetahuan alam
yang ia tekuni, ia juga tertarik menekuni bidang ilmu sosial. Ia mengemukakan
sebuah teori tentang evolusi masyarakat dan membaginya menjadi tiga sistem,
yaitu sistem penahan, pengatur, dan pembagi. Sistem penahan berfungsi untuk memberikan kecukupan bagi kelangsungan
hidup masyarakat. Sistem pengatur berperan memelihara hubungan antar sesama anggota masyarakat dan dengan
masyarakat lain. Sistem pembagi dapat dilihat wujudnya dalam proses evolusi yang semakin maju. Ia memandang
ketiga sistem itu dapat memainkan peranan yang sangat penting dalam proses
pembangunan sebuah negara. Paham evolusi dari Spencer meyakini bahwa masyarakat
akan berubah dari masyarakat yang homogen dan simpel, kepada masyarakat yang
heterogen dan kompleks, selaras dengan kemajuan masyarakat. Spencer melihat
bahwa masyarakat bukan sebagai satu kelompok individu tetapi sebagai satu
organisme yang hidup dan mempunyai berbagai keinginan. Hasil karya Herbert
Spencer antara lain Social Statics (1850), The Study of Sociology (1873), danDescriptive Sociology (1874).
Charles Horton
Cooley (1864 – 1929)
C. H. Cooley
lahir di Michigan, Amerika Serikat. Pada mulanya, dia belajar teknik mesin
elektro, kemudian dia juga belajar ekonomi. Setelah lulus akademis dia bekerja
di pemerintahan seperti di Departemen Komisi Pengawas, kemudian juga di Kantor
Sensus. Pada tahun 1892, dia menjadi dosen ilmu ekonomi, politik, serta
sosiologi di Universitas Michigan. Cooley tergolong dalam sosiolog
interaksionisme simbolik klasik. Sumbangannya kepada sosiologi tentang
sosiologi dan interaksi. Menurutnya, diri (self) seseorang berkembang melalui interaksi dengan orang
lain lewat analogi diri yang melihat cermin (looking glass self), yaitu diri seseorang memantulkan apa yang
dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Cooley juga
memperkenalkan konsep primary group, yaitu kelompok yang ditandai oleh
pergaulan dan kerja sama, serta tatap muka yang intim.
Cooley dalam
mengemukakan teorinya terpengaruh oleh aliran romatik yang mengidamkan
kehidupan bersama, rukun, dan damai, sebagaiman dijumpai pada
masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja. Dia prihatin melihat
masyarakat-masyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga
masyarakat-masyarakat bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu
berlebih-lebihan kesempurnaannya. Hasil karyanya antara lain uman Nature
and Social Order (1902),Social
Organization (1909), dan Social
Process (1918)
Emile Durkheim
(1858 – 1917)
Durkheim yang
memiliki nama lengkap David Emile Durkheim, dilahirkan pada tanggal 15 April
1858 di Epinal ibu kota bagian Vorges, Lorraine Prancis bagian timur. Durkheim
dikenal dengan teori solidaritas atau konsensus sosialnya. Teorinya ini tidak
terlepas dari berbagai peristiwa dan skandal yang ia saksikan di Prancis.
Teori Durkheim
yang lain adalah gagasannya mengenai kesadaran kolektif (conscience
collective) dan gambaran
kolektif (representation collective). Gambaran
kolektif adalah simbol-simbol yang memiliki makna yang sama bagi semua anggota
sebuah kelompok dan memungkinkan mereka untuk merasa satu sama lain sebagai
anggota-anggota kelompok. Gambaran kolektif adalah bagian dari isi kesadaran
kolektif. Kesadaran kolektif mengandung semua gagasan yang dimiliki bersama
oleh para anggota masyarakat dan menjadi tujuan atau maksud kolektif.
Karya Durkheim dapat disebutkan antara lain, De la Division du
Travail Social: Etude des Societes Superieur (1893), Le Suicide: Etude de Sociologique(1877) yang mengupas soal bunuh diri dalam tinjauan
sosiologi serta sebuah karya mengenai sosiologi agama berjudul Les
Formes Elementaires de la vie Religique en Australie (1912).
Selo Soemardjan
·
Latar Belakang
Selo Soemardjan adalah seorang ahli sosial yang
lahir di Yogyakarta 23 Mei 1915. Lelaki yang juga dijuluki Bapak Sosiologi
Indonesia ini sebenarnya adalah seorang staf pengajar lmu sosial di kalangan
mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Indonesia.
Tokoh sosiologi Indonesia ini adalah seorang yang mempunyai disiplin tinggi
dan lebih senang memberikan contoh konkret terhadap peserta didiknya. Di
usianya yang sudah tidak lagi muda, seharusnya Selo Soemardjan sudah bisa
menikmati masa pensiunnya dengan tenang, namun karena pengetahuannya tentang
ilmu sosial yang masih diperlukan, pihak Universitas Indonesia memintanya untuk
kembali mengajar setelah masa pensiun.
·
Pendidikan
1. HIS, Yogyakarta (1921-1928)
2. MULO, Yogyakarta (1928-1931)
3. MOSVIA, Magelang (1931-1934)
4. Universitas Cornell, Ithaca, New York, AS
(Sarjana, 1959 Doktor, 1959)
·
Karya Buku
1. Social Changes in Yogyakarta (1962)
2. Gerakan 10 Mei 1963 di Sukabumi (1963)
3. Desentralisasi Pemerintahan
·
Penghargaan
2. Gelar ilmuwan utama sosiologi 30 Agustus 1994
3. Anugerah Hamengku Buwono (HB) IX dari Universitas
Gadjah Mada (UGM) pada puncak peringatan Dies Natalis Ke-52 UGM tanggal 19
Januari 2002
Tugas
sosiologi
Disusun
o
l
e
h
Munawar
X.b
SMA
PEMBANGUNAN LAB UNP PADANG
2012 /
2013
0 comments:
Post a Comment