Monday, 17 December 2012

Pembagian filsafat



Pembagian filsafat
Menurut ahli filsafat mempunyai pembagian yang berbeda-beda tentang filsafat,sebagaimana pendapat mereka di bawah ini:
1)   Prof.Alburey Castell,membagi masalah filsafat manjadi 5 bagian:
1.   Theological Problem (masalah teologis)
2.   Metaphisical Problem (masalah metafisika)
3.   Epistecal Problem (masalah etika)
4.   Political Problem (masalah politik)
5.   Historical Problem (masalah sejarah)
2)   DR.M.J.Langeveld menyatakan bahwa filsafat dapat diberikan sebagai satu kesatuan yang terdiri dari 3 lingkungan masalah:
1.   Lingkungan masalah-masalah keadaan(seperti metafisika manusia,alam dan seterusnya)
2.   Lingkungan masalah-masalah pengetahuan(seperti kebenaran,teori pengetahuan,logika)
3.   Lingkungan masalah-masalah nilai(teori nilai,estetika,nilai yang berdasarkan agama)
3)   H.De Vos menggolongkan filsafat sebagai berikut:
1.   Metafisika
2.   Logika
3.   Ajaran tentang ilmu pengetahuan
4.   Filsafat alam
5.   Filsafat kebudayaan
6.   Filsafat sejarah
7.   Filsafat etika
8.   Estetika
9.   Antropologi
Dr.Richard H.Dophin dan Dr.Avrum Astroll membahas filsafat dengan membagi menjadi 7 bagian(section)yaitu:
1.   Section I Ethies (etika)
2.   Section II Political philosophy(filsafat politik)
3.   Section III Methaphisies(metafisika)
4.   Section IV Philosophy of religion(filsafat agama)
5.   Section V Theory of Knowledge(teori pengetahuan)
6.   Section VI Logies (logika)
7.   Section VII Contemporary philosophy(filsafat kontemporer)


Metafisika
Sejak lama, istilah “metafisika” dipergunakan di yunani untuk menunjukkan karya-karya tertentu Aristoteles. Istilah ini berasal dari bahasa yunani metaphysika yang berarti “hal-hal yang terdapat sesudah fisika”. Aristoteles mendefinisikan menjadi ilmu pengetahuan mengenal yang ada, sebagai yang ada, yang dilawankan, misalnya dengan yang ada sebagai yang digerakkan atau yang ada sebagai yang dijumlahka. “dewasa ini metafisika dipergunakan baik untuk menunjukkan filsafat pada umumnya maupun acap kali untuk menunjukkan cabang filsafat yang mempelajari pertanyaan-partanyaan yang terdalam. Metafisika seriangkali juga dijumbuhkan, khususnya bagi mereka yang ingin menolaknya, dengan salah satu bagiannya, yaitu ontologi (yang akan didefinisikan secara singkat).

c.       Etika
Tugas etika, etika merupakan penyelidikan filsafat mengenai kewajiban-kewajiban manusia serta tingkah laku tersebut. Etika bertugas memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan ini.
Sifat dasar etika mempunyai sifat yang mendasar, yaitu sifat kritis. Etika mempersoalkan norma-norma yang dianggap berlaku, menyelidiki norma-norma itu, mempersoalkan hak dan setiap lembaga, seperti orang tua, sekolah, negara dan agama, untuk memberi perintah atau larangan yang harus ditaati. Hak dan wewenang untuk menuntut ketaatan dan lembaga terssebut harus dan prlu dibuktikan. Dengan demikian, etika menuntut orang agar bersikap rasional terhadap semua norma. Sehingga etika akhirnya membantu manusia menjadi lebih otonom. Etika dibutuhkan sebagai pengantar pemikiran kritis yang dapat membedakan antara apa yang sah dan apa yang tidak sah, apa yang benar dan apa yang tidak benar.
Teologi (bahasa Yunani θεος, theos, "Allah, Tuhan", dan λογια, logia, "kata-kata," "ucapan," atau "wacana") adalah wacana yang berdasarkan nalar mengenai agama, spiritualitas dan Tuhan (Lih. bawah, "Teologi dan agama-agama lain di luar agama Kristen"). Dengan demikian, teologi adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan dengan keyakinan beragama. Teologi meliputi segala sesuatu yang berhubungan dengan Tuhan. Para teolog berupaya menggunakan analisis dan argumen-argumen rasional untuk mendiskusikan, menafsirkan dan mengajar dalam salah satu bidang dari topik-topik agama. Teologi memampukan seseorang untuk lebih memahami tradisi keagamaannya sendiri ataupun tradisi keagamaan lainnya, menolong membuat perbandingan antara berbagai tradisi, melestarikan, memperbaharui suatu tradisi tertentu, menolong penyebaran suatu tradisi, menerapkan sumber-sumber dari suatu tradisi dalam suatu situasi atau kebutuhan masa kini, atau untuk berbagai alasan lainnya

0 comments:

Post a Comment

Template by:

Free Blog Templates