Seni rupa
Terapan Daerah
Seni Terapan
atau seni pakai (applied art) adalah karya seni rupa yang dibuat untuk memenuhi
kebutuhan praktis. Contoh seni terapan yaitu: arsitektur, poster, keramik,
baju, sepatu, dan lain-lain. Dalam pembuatan seni pakai biasanya faktor
kegunaan lebih diutamakan daripada faktor keindahan atau artistiknya. Membuat
karya seni terapan tampak lebih sulit dibandingkan karya seni murni. Hal itu
mungkin karena membuat karya seni murni terasa lebih bebas dibanding membuat
karya seni terapan karena tidak memperhitungkan fungsi. Akan tetapi sering pula
terjadi sebaliknya, melukis bisa lebih sulit daripada membuat rumah tinggal.
di bawah ini
beberapa contoh karya seni rupa terapan daerah :
1.
Arsitektur
Candi borobudur merupakan salah satu
karya seni rupa terapan jawa tengah yang luar biasa, masih banyak
karya seni arsitektur yang lain yang dapat kita lihat disini
( klik pada
gambar candi)
Karya seni
rupa Arsitektur di Jawa tengah begitu beragam dan banyak jenisnya, mulai dari
masa lampau sampai modern, mungkin kita dapat membedakan arsitektur masa lampau,
modern, islam, maupun tradisional .
sebagai
warga jawa tengah tentu kita bangga, bahwa pendahulu kita mampu membuat
karya-karya yang baik, hebat dan luar biasa. tentu sebagai generasi yang lebih
muda kita akan memelihara warisan tersebut dan membuat karya yang lebih
hebat l;agi.
2. Poster
Poster atau plakat adalah karya
seni atau desain grafis yang memuat komposisi gambar dan huruf di atas kertas berukuran besar. Pengaplikasiannya
dengan ditempel di dinding atau permukaan datar lainnya dengan
sifat mencari perhatian mata sekuat mungkin. Karena itu poster biasanya dibuat
dengan warna-warna kontras dan kuat.
Poster bisa
menjadi sarana iklan, pendidikan, propaganda, dan dekorasi. Selain itu bisa pula berupa salinan karya seni terkenal.
cantoh gambar poster (klik gambar untuk melihat lebih
banyak)
3. Keramik
Keramik pada awalnya berasal dari bahasa Yunani keramikos yang artinya suatu bentuk dari tanah
liat yang telah mengalami proses pembakaran.
Kamus dan
ensiklopedia tahun 1950-an mendefinisikan keramik sebagai suatu hasil seni dan
teknologi untuk menghasilkan barang dari tanah liat yang dibakar, seperti gerabah, genteng, porselin, dan sebagainya. Tetapi saat ini tidak semua keramik
berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua
bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat. (Yusuf, 1998:2). (klik
gambarnya untuk melihat lebih banyak)
4. Baju /
Pakaian
Busana adat
Jawa biasa
disebut sebagai busana kejawen yang mempunyai perlambang atau
perumpamaan terutama bagi orang Jawa yang biasa mengenakannya. Busana kejawen
penuh dengan piwulang sinandhi, kaya akan ajaran tersirat yang terkait dengan
filosofi Jawa.
Ajaran dalam
busana kejawen ini merupakan ajaran untuk melakukan segala sesuatu di dunia ini
secara harmoni, yang berkaitan dengan aktivitasnya sehari-hari, baik dalam
hubungannya dengan sesama manusia, dengan diri sendiri, maupun dengan Tuhan
Yang Maha Kuasa.
1. Iket
Iket adalah tali kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk penutup kepala. Cara mengenakan iket harus kenceng, kuat, supaya ikatannya tidak mudah terlepas.
Iket adalah tali kepala yang dibentuk sedemikian rupa sehingga berbentuk penutup kepala. Cara mengenakan iket harus kenceng, kuat, supaya ikatannya tidak mudah terlepas.
Bagi orang
Jawa arti iket adalah hendaknya manusia mempunyai pemikiran yang kenceang,
tidak mudah terombang-ambing hanya karena situasi atau orang lain tanpa
pertimbangan yang matang.
2. Udheng
Udheng dikenakan di kepala dengan cara mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi. Udheng artinya mudheng atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai pemikiran yang kukuh bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.
Udheng dikenakan di kepala dengan cara mengenakannya seperti mengenakan sebuah topi. Udheng artinya mudheng atau mengerti dengan jelas. Artinya manusia akan mempunyai pemikiran yang kukuh bila mengerti dan memahami tujuan hidupnya.
Artinya,
manusia senantiasa mencari kesejatian hidup dan kehidupan atau sangkan
paraning dumadi. Selain itu udheng juga mempunyai arti bahwa manusia
seharusnya mempunyai keahlian.ketrampilan serta dapat menjalankan pekerjaannya
dengan dasar pengetahuan yang mantab atau mudheng. Atau juga berarti juga
hendaklah manusia mempunyai ketrampilan yang professional.
3. Rasukan
Sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa, hendaklah orang Jawa ngrasuk atau menganut agama dan melalu menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan iman dan taqwa. Artinya hendaklah orang Jawa takut akan Allah SWT dan bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak Allah SWT.
Sebagai ciptaan Yang Maha Kuasa, hendaklah orang Jawa ngrasuk atau menganut agama dan melalu menyembah Tuhan Yang Maha Kuasa dengan iman dan taqwa. Artinya hendaklah orang Jawa takut akan Allah SWT dan bersedia untuk selalu melakukan apapun kehendak Allah SWT.
4. Benik
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan benik (kancing baju) di sebelah kiri dan kanan. Lambang yang tersirat dalam benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam berbuat selalu diniknik (diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan hendaklah jangan sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
BUsana kejawen seperti beskap selalu dilengkapi dengan benik (kancing baju) di sebelah kiri dan kanan. Lambang yang tersirat dalam benik itu adalah hendaklah orang Jawa dalam berbuat selalu diniknik (diperhitungkan dengan cermat). Apapun yang akan dilakukan hendaklah jangan sampai merugikan orang lain, dapat menjaga antara kepentingan pribadi dan kepentingan umum.
5. Sabuk
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke badan. Lambang atau arti dari sabuk tersebut adalah manusia harus bersedia untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari itu manusia harus ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai pekerjaannya itu tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata sabuk berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak ngebukne.
Sabuk dikenakan dengan cara melingkarkannya ke badan. Lambang atau arti dari sabuk tersebut adalah manusia harus bersedia untuk berkarya guna memenuhi kebutuhan hidupnya, maka dari itu manusia harus ubed (bekerja dengan sungguh-sungguh) dan jangan sampai pekerjaannya itu tidak ada hasil atau buk (tidak ada keuntungan, impas). Kata sabuk berarti usahakanlah agar segala yang dilakukan tidak ngebukne.
6. Epek
Epek bagi orang Jawa mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik, harus epek(apek, golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu upayakanlah untuk tekun, teliti dan cermat, sehingga dapat memahami dengan jelas.
Epek bagi orang Jawa mempunyai arti bahwa untuk dapat bekerja dengan baik, harus epek(apek, golek, mencari) pengetahuan yang berguna. Selama menempuh ilmu upayakanlah untuk tekun, teliti dan cermat, sehingga dapat memahami dengan jelas.
7. Timang
Timang mempunyai pralambang bahwa apabila ilmu yang ditempuh itu dipahami dengan jelas atau gamblang, tidak akan ada rasa kuatir (samang-samang, berasal dari kata timang).
Timang mempunyai pralambang bahwa apabila ilmu yang ditempuh itu dipahami dengan jelas atau gamblang, tidak akan ada rasa kuatir (samang-samang, berasal dari kata timang).
8. Jarik
Jarik atau sinjang merupakan kain panjang yang akan dikenakan untuk menutup tubuh sepanjang kaki. Jarik bermakna “aja gampang serikâ€. Artinya, jangan mudah iri terhadap orang lain, menanggapi segala masalah yang terjadi mesti berhati-hati, tidak grusa-grusu atau emosional.
Jarik atau sinjang merupakan kain panjang yang akan dikenakan untuk menutup tubuh sepanjang kaki. Jarik bermakna “aja gampang serikâ€. Artinya, jangan mudah iri terhadap orang lain, menanggapi segala masalah yang terjadi mesti berhati-hati, tidak grusa-grusu atau emosional.
9. Wiru
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan cara mewiru ujungnya sedemikian rupa. Wiru atau wiron bias terjadi dengan cara melipat-lipat ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti, jarik tidak lepas dari wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan harmonis.
Jarik atau kain yang dikenakan selalu dengan cara mewiru ujungnya sedemikian rupa. Wiru atau wiron bias terjadi dengan cara melipat-lipat ujung jarik sehingga berwujud wiru. Berarti, jarik tidak lepas dari wiru. Wiru, artinya wiwiren aja nganti kleru, olahlah segala hal yang terjadi sedemikian rupa sehingga bias menumbuhkan suasana yang menyenangkan dan harmonis.
10. Bebed
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang dikenakan seorang laki-laki pada bagian tubuh sepanjang kakinya. Bebed artinya manusia harus ubed, rajin bekerja, berhati-hati terhadap segala hal yang dilakukan dan tumindak nggubed ing rina wengi artinya “bekerjalah†sepanjang hari.
Bebed adalah kain atau jarik yang sedang dikenakan seorang laki-laki pada bagian tubuh sepanjang kakinya. Bebed artinya manusia harus ubed, rajin bekerja, berhati-hati terhadap segala hal yang dilakukan dan tumindak nggubed ing rina wengi artinya “bekerjalah†sepanjang hari.
11. Canela
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala, atau peganglah kuat-kuat dalam hatimu. Canela sama artinya dengan cripu, selop, atau sandal. Canela selalu dikenakan di kaki, artinya dalam menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin sujud. Dalam hati hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.
Canela mempunyai arti canthelna jroning nala, atau peganglah kuat-kuat dalam hatimu. Canela sama artinya dengan cripu, selop, atau sandal. Canela selalu dikenakan di kaki, artinya dalam menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa, hendaklah dari lahir sampai batin sujud. Dalam hati hanyalah sumeleh, pasrah akan kekuasaan-Nya Yang Maha TInggi.
12. Curiga
lan Rangka
Curiga atau keris berwujud wilahan, bilahan dan terdapat di dalam warangka atau wadahnya. Curiga dikenakan di bagian belakang badan. Keris ini mempunyai pralambang bahwa keris sekaligus warangka sebagimana manusia sebagai ciptaan dan penciptanya, manunggaling kawula Gusti.
Curiga atau keris berwujud wilahan, bilahan dan terdapat di dalam warangka atau wadahnya. Curiga dikenakan di bagian belakang badan. Keris ini mempunyai pralambang bahwa keris sekaligus warangka sebagimana manusia sebagai ciptaan dan penciptanya, manunggaling kawula Gusti.
Karena
diletakkan di bagian belakang tubuh, keris mempunyai arti bahwa dlam menyembah
Tuhan Yang Maha Kuasa hendaklah manusia bias untuk ngungkurake godhaning setan
yang senantiasa mengganggu manusia ketika manusia akan berbuat kebaikan.
(Sumber :
Gapoera) dalam http://adamjawa.wordpress.com/2010/01/03/lambang-dan-perumpamaan-busana-jawa/
Wayang dikenal sejak zaman prasejarah
yaitu sekitar 1500 tahun sebelum Masehi. Masyarakat Indonesia memeluk
kepercayaan animisme berupa pemujaan roh nenek moyang
yang disebut hyang atau dahyang, yang diwujudkan dalam bentuk arca atau gambar.
Wayang merupakan
seni tradisional Indonesia yang terutama berkembang di Pulau Jawa dan Bali. Pertunjukan wayang telah diakui
oleh UNESCO pada tanggal 7 November 2003,
sebagai karya kebudayaan yang mengagumkan dalam bidang cerita narasi dan
warisan yang indah dan sangat berharga (Masterpiece of Oral and Intangible
Heritage of Humanity).
Ada versi wayang
yang dimainkan oleh orang dengan memakai kostum, yang dikenal sebagai wayang orang, dan ada pula wayang yang berupa
sekumpulan boneka yang dimainkan oleh dalang. Wayang yang dimainkan dalang ini diantaranya berupa wayang kulit atau wayang golek. Cerita yang dikisahkan dalam
pagelaran wayang biasanya berasal dari Mahabharata dan Ramayana.
Pertunjukan
wayang di setiap negara memiliki teknik dan gayanya sendiri, dengan demikian
wayang Indonesia merupakan buatan orang Indonesia asli yang memiliki cerita,
gaya dan dalang yang luar biasa.
Wayang, oleh
para pendahulu negeri ini sangat mengandung arti yang sangat dalam. Sunan Kali
Jaga dan Raden Patah sangat berjasa dalam mengembangkan Wayang. Para Wali di
Tanah Jawa sudah mengatur sedemikian rupa menjadi tiga bagian. Pertama Wayang
Kulit di Jawa Timur, kedua Wayang Wong atau Wayang Orang di Jawa Tengah, dan
ketiga Wayang Golek di Jawa Barat. Masing masing sangat bekaitan satu sama
lain. Yaitu “Mana yang Isi(Wayang Wong) dan Mana yang Kulit (Wayang Kulit)
harus dicari (Wayang Golek)”.
Batik adalah salah satu cara pembuatan
bahan pakaian. Selain itu batik bisa mengacu pada dua hal. Yang pertama adalah
teknik pewarnaan kain dengan menggunakan malam untuk mencegah pewarnaan sebagian
dari kain. Dalam literatur internasional, teknik ini dikenal
sebagai wax-resist dyeing. Pengertian kedua adalah kain atau busana yang
dibuat dengan teknik tersebut, termasuk penggunaan motif-motif tertentu yang
memiliki kekhasan. Batik Indonesia, sebagai keseluruhan teknik, teknologi, serta pengembangan motif dan budaya yang terkait, oleh UNESCO telah ditetapkan sebagai Warisan Kemanusiaan untuk
Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity)
sejak 2 Oktober, 2009. [1]
Gb.4
Furniture jawa tengah
0 comments:
Post a Comment