Saya sangat
tertarik dalam membahas ini, karna pada jaman saya yang saya tau hanya ada TPA dan
TK saja. namun sepertinya sekarang sudah sangat banyak terdapat PAUD dan
Pra-sekolah diberbagai daerah.
Apa sih PAUD itu?
Menurut dari referensi Wikipedia, Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah
jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya
pembinaan yang ditunjukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun
yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu
pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan
dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal,
nonformal, dan informal.
Apa saja tujuan diselenggarakannya PAUD?
Tujuan nya
ada 2 kategori yang pertama adalah Tujuan Utama dan Tujuan Penyerta :
§
Tujuan Utama
: untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas, yaitu anak yang tumbuh dan
berkembang sesuai dengan tingkat perkembangannya sehingga memiliki kesiapan
yang optimal didalam memasuki pendidikan dasar serta mengarungi kehidupan pada
masa dewasa.
§
Tujuan
Penyerta : untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar (akademis)
disekolah.
Mengapa
orangtua memasukan anak ke Pra-Sekolah / PAUD?
Banyak
sekali alasan mengapa orangtua memasukan anaknya ke Pra sekolah, dan yang pasti
nya alasan nya pun bermacam-macam. kita tidak dapat memandang bahwa
alasan orangtua itu "salah/benar" mengenai Pra-sekolah ini. Jaman
sekarang banyak sekali orangtua yang sebenarnya tidak yakin pada kemampuan nya
untuk mendidik dan menyediakan lingkungan belajar yang baik untuk si anak. Salah
satu alasan yang paling sering terlihat adalah Orangtua ingin melihat anak nya
tumbuh dengan pesat dibandingkan anak-anak lain se-usia si anak. Sebenarnya ini
salah. Mengapa? karna ada waktu-waktu tertentu dimana anak telah siap untuk
diberikan pelajaran dan anak akan lebih bisa berkembang dirumah dalam masa
balitanya.
Bagaimana dampak bagi anak?
Orangtua
jangan sekali-kali memaksa kehendak untuk memasukan anak untuk sekolah terlalu
dini. Karna menurut banyak penelitian, anak yang terlalu muda bersekolah memang
mungkin saja dapat mengikuti pelajaran akademis namun seringkali anak itu
memiliki masa dala, perkembangan emosi dan sosial nya dikemudian hari.Saya
pernah bertanya kepada Dosen Psikologi Pendidikan mengenai hal ini dan beliau
mengutarakan pendapatnya bahwa '
"
Sebaiknya anak balita jangan dimasukan kedalam sekolah yang terlalu dini karna
dari segi emosional dan sosial nya akan mengalami masalah. contoh perkembangan
emosional ya menjadi masalah adalah apabila di saat usia-usia yang sudah pantas
dan matang untuk memasuki dunia sekolah mereka malah cepat bosan dan menganggap
bahwa semua yang diajarkan disekolah sudah dia tau. terkadang dari segi
sosialnya juga menjadi masalah, mereka banyak yang kurang bisa menyesuaikan
diri dengan lingkungan sekolah dan kawan bermain disekolah...."
Dari pendapat beliau, terbelesit dipikiran saya tentang teman saya yang dahulu sempat disekolahkan dimana usia nya masih sangat dini. Ya memang benar, di masa-masa awal pendidikan sekolah nya anak-anak itu menampakan kecerdasannya dengan pesat dibandingkan anak-anak seusia nya yang tidak menempuh pra sekolah. Namun, sejak memasuki masa-masa pendidikan menengah dan atas (SMP & SMA) anak itu menjadi malas bersekolah karna bosan sekolah dan merasa stress dengan pengajaran yang sudah lama dia dapatkan sejak kecil.
Berapakah usia idel anak masuk
sekolah?
Memang tidak ada karakteristik khusus usia ideal anak masuk sekolah, karna anak yang dikatakan cukup siap sekolah jika dia sudah lebih bisa mandiri dan tidak terlalu menempel kepada orangtua nya, Menurut Anna Surti Ariani, S,Psi . Namun Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayait 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya dibeberapa negara, PAUD dilaksanakan usia 0-8 tahun.
Menurut Anna Surti Ariani, S,Psi , anak dibawah 4 tahun boleh masuk sekolah jika syarat-syarat ini terpenuhi
Memang tidak ada karakteristik khusus usia ideal anak masuk sekolah, karna anak yang dikatakan cukup siap sekolah jika dia sudah lebih bisa mandiri dan tidak terlalu menempel kepada orangtua nya, Menurut Anna Surti Ariani, S,Psi . Namun Rentangan anak usia dini menurut Pasal 28 UU Sisdiknas No.20/2003 ayait 1 adalah 0-6 tahun. Sementara menurut kajian rumpun keilmuan PAUD dan penyelenggaraannya dibeberapa negara, PAUD dilaksanakan usia 0-8 tahun.
Menurut Anna Surti Ariani, S,Psi , anak dibawah 4 tahun boleh masuk sekolah jika syarat-syarat ini terpenuhi
- Tidak ada yang bisa memastikan keamanan anak dirumah. misal, karena pengasuh (baby siter) dirumah belum sepenuhnya dapat dipercaya
- Tidak ada yang mengerti cara menstimulasi anak sesuai usianya. misal, karena anak pertama Ibu atau pengasuh balita hanya membiarkannya saja untuk menonton TV karena tidak tahu apa yang harus dilakukan atau karena malas.
- Tidak punya waktu untuk menstimulasi anak, misal orang tua bekerja dari pagi hingga larut malam
- Tidak ada yang paham tentang pengasuhan yang tepat untuk anak, sehinggan anaj terus saja dimarahi
- Tidak ada yang mengerti apakah anak normal atau ada gangguan dalam perkembangannya
- Anak memang betul-betul terlihat punya minat bersekolah, tapi yang terakhir ini tidak boleh dipaksakan karena walaupun anak berminat mungkin saja sesekali anak malas bersekolah atau karena ingin sama dengan teman-teman nya yang sudah bersekolah.
menurut saya , sah-sah saja anak dimasukan kedalam pendidikan usia dini asalkan pembelajaran dalam sekolah itu menyesuaikan dengan proses perkembangan si anak. Saya lebih suka melihat anak yang dimasukan oleh orangtua nya untuk les (musik,olahraga) dan juga Taman Baca Al-qur'am daripada si anak harus mengikuti pelajaran akademis.
Pengajaran dalam PAUD
Pengajaran
dalam PAUD juga harus menyesuaikan pada usia dan kemampuan si anak. Bertitik tolak dari gambaran tahap-tahap kognitif
Piaget, maka dapat diketahui bahwa Perkembangan Kognitif anak usia dini berada
dalam fase Praoperasional yang mencakup 3 aspek :
- Berpikir Simbolis
- Berpikir Egosentris
- Berpikir Intuitif
Disini anak diutamakan untuk dapat
bersosialisasi dengan baik. Sering kita mendengar istilah "BELAJAR SAMBIL
BERMAIN", nah bagi ana-anak bermain adalah suatu kegiatan yang serius
namun mengasyikan. Melalui aktifitas bermain berbagai hasil karyanya terwujud.
Dengan bermain anak akan menemukan media untuk mencoba diri bukan saja fantasinya
tetapi juga benar nyata secara aktif. Beberapa Metode pengajaran yang biasa
dilakukan oleh Kader BKB PAUD Melati adalah bercerita, praktek, bermain peran,
diskusi, menyanyi, bermain terbimbing, dan bermain bebas.
Tujuan Sekolah di Usia Dini BUKANLAH untuk mempersiapkan diri anak masuk SD
(Sekolah Dasar), Tapi lebih berupa stimulasi yang TEPAT untuk Usia nya
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dinihttp://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan_anak_usia_dini
0 comments:
Post a Comment